Jejak Sejarah Bangsa Turki Sebelum Islam, Hidup Suka Mengembara dan Nomaden

20 Juni 2021, 05:40 WIB
Pemandangan kota Istanbul, peninggalan sejarah kerajaan Turki /Instagram@istanbulcity/

PORTAL JOGJA - Diketahui, Bangsa Turki sebelum Islam merupakan sebuah rumpun bangsa yang dikenal dengan Ural Altaic atau rumpun kulit kuning.

Mereka hidup di kaki Pegunungan Altaic, bagian barat Padang rumput Mongolia.

Dilansir protaljogja.pikiran-rakyat.com dari buku karya Syafiq. A. Mughni yang berjudul," Sejarah Kebudayaan Islam di Kawasan Turki," tahun 1996, hal 6.

Menjelaskan rumpun bangsa Altaic diduga sebagai asal mula bangsa Turki.

Mereka masih suka hidup berpindah-pindah dengan budaya primitif. Kemudian sistem kekuasaan aturan adat.

Baca Juga: Presiden Turki Erdogan Telepon Paus Fransiskus untuk Merespons Kekerasan Israel di Gaza

Mata pencaharian rumpun bangsa Altaic pengembalaan ternak. Selain itu kepercayaan yang dianut bangsa Altaic, yaitu Syaman.

Mereka terbiasa menyembah unsur-unsur alam dengan perantaraan Totem dan roh.

Dengan upacara penyembuhan ini seseorang dapat memperoleh kekuatan yang dahsyat untuk maksud baik dan jahat

Catatan sejarah yang berdasar sumber dari China yang dikenal bangsa Hun, menyebutkan bangsa Turki sudah mampu membangun kerajaan besar yang dinamakan Atilla.

Bangsa Hun berhasil membangun kerajaan Atilla pada abad ke-5 di daerah Eropa.

Hal ini terjadi setelah mereka pindah dari daerah asalnya Altaic semenjak abad ke-3 sebelum Masehi.

Pada perkembangannya bangsa Turki penyebarannya begitu luas sampai kehilangan identitas.

Pengaruh budaya China, Persia dan Bizantium memberikan efek besar di sekitarnya.

Namun, masyarakat Turki yang tinggal di kawasan laut Aral maupun Siberia yang jauh dari peradaban besar.

Kelompok masyarakat ini menjadi kelompok primitif dan belum mengenal baca tulis.

Baca Juga: Unik dan Menarik! 10 Negara yang Tak Punya Laut, Nomer 1 Tetap Punya Angkatan Laut

Dilansir protaljogja.pikiran-rakyat.com dari buku karya Syafiq. A. Mughni yang berjudul, "Sejarah Kebudayaan Islam di Kawasan Turki," tahun 1996, hal 7 menyebutkan bahwa

Pelacakan terhadap perpindahan bangsa Turki dapat diketahui benda-benda yang ditinggalkan selama mengadakan pengembaraan.

Selama pengembaraan itu, bangsa Turki meninggalkan jejak atau peninggalan sejarah secara tertulis.

Jejak sejarah tersebut bisa diketahui melalui sumber-sumber asing yang berasal dari Bizantium, China dan Persia.

Hidup Berpindah-pindah

Bangsa Turki yang sering melakukan pengembaraan dari satu wilayah ke daerah lainnya.

Kondisi geografis demikian itu menuntut mereka pola hidupnya berpindah-pindah

Pola hidup seperti itu memberikan pengaruh pada perlaku dan pola pikir hingga mereka membentuk masyarakat bersuku-suku.

Dampak lain dari hidup mengembara membuat bangsa Turki mempunyai mata pencaharian berternak.

Bahkan menariknya pola hidupnya lebih suka melakukan ekspansi ke wilayah lain demi mempertahankan hidup.

Daerah perpindahan tersebut merupakan daerah transit dan pusat bertemunya berbagai macam budaya.***

Editor: Bagus Kurniawan

Tags

Terkini

Terpopuler