'Habis Gelap Terbitlah Terang', Surat Pemberontakan Sosok Wanita Bernama Kartini

- 21 April 2024, 11:34 WIB
Ilustrasi RA Kartini
Ilustrasi RA Kartini /ANTARA/Perpustakaan Jakarta PDS HB Jassin/

PORTAL JOGJA - Tokoh emansipasi wanita ikonik ini masuk dalam sejarah Indonesia. Adalah Raden Ajeng (R.A) Kartini salah putri pasangan bangsawan bernama Raden Mas (R.M.) Sosroningrat dan Mas Ajeng Ngasirah yang lahir di Kota Jepara, Jawa Tengah pada 21 April 1879 atau tepat pada tanggal hari ini, 145 tahun yang lalu.

Tidak seperti wanita saat itu yag terkungkung dalam adat yang mematikan kebebasan berpikir, Kartini muda masih bisa bernafas lega sempat untuk diberikan kesempatan untuk mengenyam pendidikan. Ia pun berkesempatan untuk membaca berbagai macam buku yang membuka wawasannya.

Kehausannya akan kebebasan fisik dan pikir, membawa ia berteman pena dengan beberapa orang di Belanda. Kepada merekalah pemberontakannya, dia ceritakan dalam kurun waktu 1889 hingga 1904. Salah satunya adalah aktivis pergerakan feminisme di Belanda, Estelle (Stella) Zeehandelaar. Kepadanyalah surat pertama ia kirimkan.

Baca Juga: R.A. Kartini, Sosok Tokoh Pejuang Emansipasi di Tengah Budaya Patriarki

Dalam surat yang terkirim ke Stella ini, ia menuangkan bermacam keresahannya tentang kebebasan dan kebahagiaan sebagai seorang wanita. Aturan adat menjadi salah satu sorotannya. Sebagai perempuan bangsawan dalam adat Jawa, harus patuh terhadap aturan-aturan kerajaan yang sebenarnya ia bantah.

Anak Mas Ajeng Ngasirah ini pun berkeluh kesah bagaimana dirinya harus berjalan dengan posisi jongkok saat melewati kedua orang tuanya, hanya untuk memperlihatkan rasa hormat. Atau tentang aturan mengenai tidak sopannya dalam adat Jawa soal adik-adiknya yang tak boleh sama sekali menyentuh kepalanya meski hanya untuk bercanda.

Berteman dengan sahabat-sahabat penanya yang telah merasakan indahnya menjadi perempuan di dunia modern itu, membuat nyala api dalam dirinya berkobar untuk terus memperjuangkan pendidikan bagi kaum perempuan Indonesia kala itu.

Baca Juga: Peringati Puncak Hari Kartini Bupati Sleman Ajak Perempuan Untuk Lebih Produktif

Pada sebuah masa, bertemanlah ia dengan pasangan suami istri Belanda bernama Jacques Henrij (J.H) Abendanon dan Rosa Manuela Abendanon. J.H. Abendanon adalah Menteri Kebudayaan, Agama, dan Kerajinan Hindia Belanda (Indonesia).

Halaman:

Editor: Siti Baruni

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x