PORTAL JOGJA – Setiap tanggal 8 Maret, dunia memperingati International Women’s Day atau Hari Perempuan Internasional. Dilansir dari laman International Women’s Day, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk pertama kalinya memperingati Hari Perempuan Internasional pada tahun 1975.
Namun, perjalanan sejarah Hari Perempuan Internasional telah dimulai jauh sebelumnya. Pada pergantian abad ke-20 muncul gerakan buruh di Amerika Utara dan Eropa.
Dilansir dari laman UN Women, para perempuan yang aktif dalam gerakan tersebut berusaha membangun dukungan bagi hak-hak perempuan untuk dapat berpartisipasi penuh dalam bidang ekonomi, politik, komunitas dan kehidupan sehari-hari.
Baca Juga: Program Sleman Peduli Bedah Rumah Upaya Pengentasan Kemiskinan
Hingga akhirnya pada tahun 1910, pemimpin Kantor Perempuan untuk Partai Sosial Demokrat di Jerman, Clara Zetkin, mengajukan gagasan tentang Hari Perempuan Sedunia.
Gagasan tersebut disampaikan pada Konferensi Internasional Perempuan Buruh yang kedua di Kopenhagen. Gagasan tersebut ternyata mendapat dukungan suara bulat dari lebih dari seratus perempuan yang mewakili 17 negara.
Hingga akhirnya pada 19 Maret 1911, untuk pertama kalinya Hari Perempuan Sedunia pertama diadakan. Peringatan Hari Perempuan Sedunia pertama itu digelar di seluruh Eropa, dengan demonstrasi jalanan terbesar yang diikuti tak kurang dari 30.000 perempuan.
Baca Juga: Tiket Kereta Api Lebaran Terjual 42 Persen, Berikut 10 Kereta Api Favorit Periode Lebaran 2024
Selama demonstrasi, para perempuan menuntut agar diberikan hak untuk memilih, untuk memegang jabatan publik dan mengakhiri diskriminasi.
Menjelang Perang Dunia I yang mengkampanyekan perdamaian, perempuan Rusia memperingati Hari Perempuan Internasional pertama mereka pada tanggal 23 Februari, hari Minggu terakhir di bulan Februari.