Dosen FEB UGM Lakukan Riset Kolaboratif dengan Peraih Nobel Ekonomi dan Menkeu RI

- 27 April 2024, 11:05 WIB
Elan Satriawan, M.Ec., Ph.D.,(kiri)  dosen sekaligus peneliti pada Departemen Ilmu Ekonomi
Elan Satriawan, M.Ec., Ph.D.,(kiri) dosen sekaligus peneliti pada Departemen Ilmu Ekonomi /istimewa/

PORTAL JOGJA - Jejak civitas akademika Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM ini patut diacungi jempol dan diteladani. Adalah Elan Satriawan, M.Ec., Ph.D., dosen sekaligus peneliti pada Departemen Ilmu Ekonomi yang berhasil melakukan sejumlah riset kolaboratif dengan peneliti terkemuka baik di level nasional maupun global. Bahkan tidak sedikit riset yang dihasilkan berhasil tembus di jurnal internasional tier 1.

Salah satunya, Elan berhasil mempublikasikan artikel hasil kolaborasi internasional dengan peraih nobel bidang ilmu ekonomi tahun 2019, Abhijit Banerjee dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) pada tahun 2023. Adapun kolaborator lain pada penelitian tersebut adalah Rema Hanna (Harvard University), Ben Olken (MIT), dan Sudarno Sumarto (TNP2K). Penelitian tersebut fokus mengevaluasi program Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) di Indonesia terhadap peningkatan kesejahteraan keluarga miskin dan rentan yang terbit di jurnal bergengsi dunia, American Economic Review (Banerjee dkk, 2023). Hasil evaluasi seperti tercantum dalam publikasi tersebut menunjukkan program BNPT mampu mendorong peningkatan kesejahteraan keluarga penerima manfaat yakni keluarga miskin dan rentan secara signifikan.

Selain melakukan kolaborasi riset dengan peneliti internasional, dalam publikasi teranyar, Elan juga berkolaborasi dengan Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati dan Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro Badan Fiskal Kemenkeu, Abdurohman yang juga merupakan alumnus FEB UGM. Dalam publikasi yang terbit di Bulletin of Indonesian Economic Studies tersebut, mereka mengkaji kebijakan fiskal di Indonesia pasca pandemi Covid-19. Riset yang dihasilkan memberikan gambaran terbaru tentang perkembangan ekonomi di Indonesia baik dari sisi fiskal hingga kebijakan moneter setelah meredanya pandemi Covid-19 di Indonesia (Indrawati dkk, 2024).

Baca Juga: Tiga Prodi Favorit di UGM Jika Kamu Ingin Kuliah di Jurusan Ekonomi dan Bisnis

Elan menjelaskan, publikasi tersebut memaparkan tentang bagaimana kebijakan fiskal di Indonesia setelah pandemi Covid-19, terutama terkait pemanfaatan anggaran dan upaya memobilisasi sumber daya termasuk tantangan yang dihadapi dalam memajukan perekonomian dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat ke depan. Publikasi tersebut menyinggung hal positif dari kebijakan fiskal saat pandemi antara lain adalah tercapainya kembali surplus keseimbangan primer dimana yang terakhir dicapai pada 2012 silam. Disisi lain dalam publikasi ini juga menyampaikan tantangan untuk mewujudkan Indonesia emas pada 2045 dengan melakukan perbaikan administrasi pajak, pentingnya reformasi alokasi anggaran yang tidak efisien khususnya subsidi energi serta alternatif pembiayaan infrastruktur.

Elan merupakan ekonom yang aktif melakukan riset kolaborasi baik nasional maupun global terkait topik ekonomika pembangunan pengentasan kemiskinan, serta kebijakan perlindungan sosial, pendidikan dan kesehatan di Indonesia. Selain menjadi akademisi di UGM, Elan juga merupakan Tenaga Ahli Menteri Keuangan sekaligus Ketua Policy Working Group Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) yang merupakan Think Tank yang memberikan masukan kebijakan terkait penanggulangan kemiskinan kepada Wakil Presiden dan Menteri/Kepala Lembaga anggota TNP2K.

Sebagai seorang akademisi, Elan mengungkapkan ada tantangan tersendiri dalam membuat publikasi ilmiah, terlebih yang bisa menembus jurnal bereputasi. Menjadi hal yang tidak mudah bisa mempublikasikan hasil riset ke dalam jurnal yang memiliki bobot akademis tinggi sekaligus memiliki impak bagi dunia penelitian dan kebijakan di Indonesia.

“Tantangannya lebih ke pengelolaan waktu, khususnya bagi saya pribadi yang harus membagi alokasi waktu dalam menjalankan peran sebagai akademisi sekaligus peneliti di think tank pemerintah,” tuturnya.

Meski begitu, Elan memiliki kiat agar tetap bisa produktif menghasilkan riset. Salah satunya dengan fokus melakukan riset di area keahlian yang dimiliki. Dengan fokus pada bidang keahlian yang digeluti akan dihasilkan riset dan publikasi dengan bobot akademik dan kontribusi kebijakan yang tinggi.

Kiat berikutnya, Elan memandang penting dan bermanfaatnya kolaborasi dalam melakukan penelitian dan publikasinya baik dengan mitra nasional maupun internasional.

Halaman:

Editor: Chandra Adi N


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x