PORTAL JOGJA - Kedelai sebagai bahan baku utama pembuatan tempe dan tahu sempat dikabarkan mengalami kenaikan hingga 35 persen.
Kenaikan harga bahan baku kedelai impor antara Rp9.000 sampai Rp10.000 per kilogram itu sempat membuat resah dan khawatir pengusaha tempe dan tahu di Jaboetabek.
Pengusaha dan perajin tempe dan tahu sempat mengancam mogok produksi. Mereka menuntut tdak ada kenaiakan harga dan stok terjamin.
Baca Juga: Positif Covid-19, Larry King Dilarikan ke Rumah Sakit
Baca Juga: Update Harga Emas Antam dan UBS Pedagaian Hari ini 4 Januari 2021
Padahal tempe dan tahu sebagai menu utama makanan Indonesia dan hampir semua daerah terdapat pengusaha dan perajin tempe dan tahu.
Sekjen Kementerian Perdagangan (Kemendag) Suhanto mengatakan bahwa stok kedelai cukup untuk kebutuhan industri tempe dan tahu nasional. Kemendag menjamin tempe dan tahu tetap tersedia di masyarakat.
Ketua Bidang Hukum Sedulur Perajin Tahu Indonesia (SPTI), Fajri Safii dalam keterangan tertulis yang dikutip Portal Jogja dari laman Antara, Sabtu 2 Januari 2021.
Fajri mengatakan harga kedelai yang bulan lalu hanya di kiasaran Rp.7000 sampai Rp.7.500 tetapi saat ini lonjakan harga kedelai mencapai kisaran Rp9.000 sampai Rp10.000.
Baca Juga: Benevento vs Milan: Menang 0-2 Rossoneri Kembali Puncaki Klasemen Seri A