Masjid Babah Alun di Kolong Jembatan, Akulturasi Seni China dan Islam yang Membumi Bagi Masyarakat Indonesia

- 23 April 2021, 10:01 WIB
Masjid Babah Alun ketika malam di bulan Ramadhan sebelum pandemi Covid-19/Instagram Salmanmelajoe
Masjid Babah Alun ketika malam di bulan Ramadhan sebelum pandemi Covid-19/Instagram Salmanmelajoe /

Kawasan di bawah kolong tol Ir. Wiyoto Wiyono yang awalnya kumuh, gelap, dan tempat prostitusi ini disulapnya menjadi masjid seluas 1.500 meter persegi .

Ornamennya masjid yang beranggaran Rp5,5 miliar ini kaya dengan seni arsitektur China. Pintunya yang bulat terbuat dari kayu.

Baca Juga: Dehidrasi Bisa Pengaruhi Kondisi Tubuhmu, Kehilangan 1 Persen Cairan Tubuh Bisa Membuat Seseorang Mudah Emosi

Tepat di atas pintu terlihat papan nama Masjid Babah Alun dan tulisan aksara China di bagian bawahnya. Alamat masjid tertera dengan jelas, Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta

Masjid ini berwarna hijau yang identik dengan Islam, dengan aksen merah yang merupakan warna keberuntungan yang identik dengan budaya China.

Di bagian dalam masjid, pengunjung akan disambut dengan 99 nama Allah dalam tulisan Arab dan aksara China yang terpampang di bagian atas masjid di bagian dalam.

Tiang marmer menopang masjid dengan kokoh. Lantai keramiknya ditutup dengan karpet dengan bentuk masjid, seperti yang lumrah ada di masjid.

Tempat wudhu dan toiletnya sangat nyaman dan bersih. Penanda laki-laki dan perempuan digambarkan dengan tulisan WC, aksara China, dan gambar laki-laki dan perempuan yang khas China.

Selain untuk tempat ibadah, masjid ini juga diperuntukkan bagi acara sosial seperti khitanan massal, pernikahan, tempat pendidikan Qur'an dan tempat pendidikan anak usia dini.

Biasanya masjid ini dipenuhi oleh jemaah yang berasal dari sekitar masjid. Ibadah shalat tarawih juga diadakan secara rutin selama bulan Ramadhan.

Halaman:

Editor: Andreas Desca Budi Gunawan

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x