Masjid Babah Alun di Kolong Jembatan, Akulturasi Seni China dan Islam yang Membumi Bagi Masyarakat Indonesia

- 23 April 2021, 10:01 WIB
Masjid Babah Alun ketika malam di bulan Ramadhan sebelum pandemi Covid-19/Instagram Salmanmelajoe
Masjid Babah Alun ketika malam di bulan Ramadhan sebelum pandemi Covid-19/Instagram Salmanmelajoe /

PORTAL JOGJA - Bila anda melewati kolong tol Ir. Wiyoto Wiyono yang menghubungkan Cawang dan Tanjung Priok, Jakarta Utara, anda pasti akan melihat bangunan dengan arsitektur China tersempil tepat di bawah jembatan.

Sekilas, terlihat seperti Klenteng, namun ternyata bangunan itu adalah Masjid Babah Alun, sebuah tempat ibadah umat Islam yang merupakan akulturasi antara Islam dengan seni China.

Masjid kolong tol ini dibangun di atas lahan seluas 1.500 meter persegi pada tahun 2017 silam dan didirikan oleh seorang mualaf keturunan China bernama Jusuf Hamka.

Baca Juga: Hati-Hati Godaan Promo dan Diskon Jelang Lebaran, Ini Pesan Teh Ninih Tentang Puasa Mata

Nama masjid diambil dari nama panggilan Jusuf Hamka ketika kecil, A Lun. Babah sendiri adalah sebutah bagi seorang ayah.

Jusuf Hamka kecil dulu adalah seorang anak yang besar di kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat dan banyak berkawan dengan anak-anak pribumi di sekitar yang menganut Islam.

Kerja kerasnya sedari kecil membawanya dewasa dan mencoba peruntungan di Samarinda, Kalimantan Selatan sebagai pengusaha kayu pada tahun 1970-an hingga tahun 1990-an.

Baca Juga: Makanan-makanan ini Dapat Membuat Anda Kenyang Lebih Lama Saat Puasa

Setelah menjadi mualaf, Jusuf Hamka bertekad membangun banyak masjid sebagai bagian dari syiar Islam .

Halaman:

Editor: Andreas Desca Budi Gunawan

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x