Pendidikan dan Kebudayaan Jadi Potensi Besar Pariwisata Yogyakarta

- 2 Desember 2020, 22:08 WIB
Tangkapan layar Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo saat menjadi salah satu pembicara Seminar Nasional Pariwisata DIY Tahun 2020 'Sinergi Reaktivasi Pariwisata DIY di Era New Normal Sebagai Jangkar Perekonomian Daerah', Rabu, 2 Desember 2020 yang dilakukan secara virtual.
Tangkapan layar Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo saat menjadi salah satu pembicara Seminar Nasional Pariwisata DIY Tahun 2020 'Sinergi Reaktivasi Pariwisata DIY di Era New Normal Sebagai Jangkar Perekonomian Daerah', Rabu, 2 Desember 2020 yang dilakukan secara virtual. /Bagus Kurniawan/(Dok Bank Indonesia Yogyakarta/Portaljogja.com)

PORTAL JOGJA - Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki potensi pariwisata yang besar dengan keunggulan pada bidang pendidikan dan kebudayaan (edutourism).

Sektor edutourism pun mendorong bergeraknya beberapa sektor penunjang, hal inilah yang menjadikan sektor pariwisata sebagai engine of growth pembangunan ekonomi DIY.

"Selain itu, masa pandemi ini sekaligus merupakan momentum tepat untuk melakukan shifting strategi pengembangan pariwisata DIY dari yang semula berorientasi mass tourism menuju quality tourism dengan fokus pengembangan pada sektor–sektor potensial seperti edutourism dan MICE–tourism," papar Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) DIY Hilman Tisnawan dalam Seminar Nasional Pariwisata DIY Tahun 2020 'Sinergi Reaktivasi Pariwisata D.I Yogyakarta di Era New Normal Sebagai Jangkar Perekonomian Daerah', Rabu, 2 Desember 2020.

Baca Juga: Bantul Dirintis jadi Kota Entrepreneur Muda

Seminar yang digelar secara virtual itu setidaknya dapat dijadikan oleh para pemangku kebijakan untuk mengambil insight dan lesson learned sebagai masukan dalam perumusan kebijakan pengembangan pariwisata kedepannya.
Selain itu seminar ini akan memperkuat sinergi antara pemerintah, pelaku usaha dan masyarakat dalam akselerasi pemulihan ekonomi melalui sektor pariwisata.

Acara seminar sendiri diinsiasi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta bekerjasama dengan Pemerintah Daerah DIY, Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Cabang Yogyakarta dan Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) DIY.

Dalam keynote speech yang disampaikan oleh Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo yang juga hadir virtual dijelaskan bahwa pariwisata merupakan salah satu kunci bagi Indonesia untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang kuat, berkelanjutan, seimbang dan inklusif.

Senada juga disampaikan oleh Gubernur Bank Indonesia, Gubernur D.I. Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam opening remarksnya.

Baca Juga: Terjadi Pengangkatan Area Puncak Merapi Seluas 100 Ribu Meter Persegi, ini Kata BPPTKG

"Bahwa sinergi sektor pariwisata dan pendidikan yang berlandaskan budaya menjadi penyangga perekonomian DIY. Oleh karena itu, kolaborasi dari berbagai sektor sebagai upaya pemulihan ekonomi sangat diperlukan," kata Sri Sultan.

Beberapa strategi pendukung pariwisata dimaksud sudah diterapkan di DIY antara lain adanya program SIWIGNYO (Sinergi Wisata Ngayogyakarta).

Tujuan dari program ini adalah guna mewujudkan industri pariwisata yang resilient, competitive dan inclusive melalui peningkatan 3A2P (Amenitas, Atraksi, Akses, Pelaku usaha dan Promosi) dengan key strategy 3A (Adjustment, Acceleration, Adaptation). Implementasi program kolaboratif SIWIGNYO dilakukan dengan melibatkan Pemerintah Daerah, instansi terkait, dan para pelaku usaha.

Baca Juga: Gawat! Tujuh Rumah Sakit Rujukan Covid-19 di Kota Yogyakarta Penuh Pasien

Adapun Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio yang hadir virtual menekankan kembali strategi akselerasi pemulihan ekonomi pariwisata kedepan antara lain dilakukan dengan shifting pola pariwisata dari semula berorientasi quantity tourism menuju quality tourism dengan memperhatikan beberapa aspek antara lain spending power wisatawan, length of stay, dan kepedulian terhadap kelestarian budaya lokal.

"Dengan adanya peralihan ini diharapkan dapat menjadi faktor pendorong keberlangsungan dan keberlanjutan sektor pariwisata di Indonesia," sambung Wishnutama.

Sementara itu mengantisipasi arah kebijakan pemerintah, Pemerintah Daerah Banyuwangi bahkan telah menginisiasi beberapa program pariwisata Banyuwangi. Dipaparkan oleh Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, di era new normal ini, daerahnya tetap mengutamakan aspek keamanan dan kesehatan dalam berwisata dengan menerapkan sertifikasi kebersihan dan kesehatan pada destinasi wisata.

Baca Juga: Awasi Aktivitas Harian Anak dengan Google Family Link, Aplikasi Negatif di HP Bisa Diblokir Orangtua

"Selain itu, beberapa event yang semula berorientasi massa mulai beralih dalam format yang lebih eksklusif," tambah dia.
Adapun peningkatan sektor pariwisata tentunya juga didukung dengan adanya peningkatan sektor pendorong utamanya yaitu UMKM.

"Adanya pandemi ini, pelaku usaha harus agile terhadap tantangan yang ada dengan berinovasi dan tanggap akan kebutuhan konsumennya, salah satunya melalui digitalisasi proses bisnis," tambah Chief of Creative Experience Office – CT Corp Putri Tanjung yang juga menjadi pembicara pada seminar virtual itu.****

Editor: Bagus Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x