Tips Untuk Ibu Selama Bulan Ramadhan Agar Puasa untuk Anak-Anak Jadi Lancar

- 13 April 2021, 15:15 WIB
Puasa perlu dikenalkan pada anak sejak dini.
Puasa perlu dikenalkan pada anak sejak dini. /- Foto : Pixabay/

PORTAL JOGJA - Meski tak diharuskan berpuasa sebelum akil baligh, banyak orang tua yang mendorong anak berpuasa di usia yang lebih muda agar terbiasa dengan ritual ibadah puasa ini.

Bagi anak-anak yang belum pernah berpuasa, orang tua  perlu membiasakan diri dengan disiplin yang dibutuhkan untuk berpuasa, penting untuk mengajari mereka cara yang benar untuk melakukannya, terutama karena Ramadhan berlangsung selama bulan-bulan musim panas.

Dilansir dari Gulf News, puasa tidak selalu mudah bagi si kecil mengingat mereka lebih aktif, membutuhkan lebih banyak tenaga dan cairan. Umur berapa mereka harus mulai berpuasa dan berapa lama seorang anak harus berpuasa adalah pertanyaan yang perlu dipertimbangkan oleh orang tua.

Baca Juga: Mengatasi Bau Mulut Menurut dr. Zaidul Akbar : Benerin Dulu Perutnya

Baca Juga: Ternyata Kesehatan Usus Tercermin dari Kulit Wajah Anda, Simak Tips Merawat Kesehatan Kedua Organ ini

Orang tua harus menilai kemampuan anak berpuasa berdasarkan kesehatan, tingkat aktivitas, toleransi terhadap rasa lapar dan frekuensi makan mereka.

Jika anak-anak berpuasa, biarkan mereka mengambil keputusan ini. Mulailah membiasakan mereka makan lebih jarang di siang hari dan minimalkan jumlah makan secara bertahap sebelum tiba bulan Ramdhan.

Anak-anak di bawah sepuluh tahun harus mulai berpuasa setengah hari dan kemudian menambah waktu puasa lebih lama jika ia sudah mampu. Orang tua disarankan untuk memantau asupan anak yang puasa dengan cermat untuk memastikan mereka memenuhi kebutuhan kalori dan cairan mereka.

Baca Juga: Cara Mendeteksi Kanker Payudara! Lakukan 6 Langkah SADAR, Berikut ini Caranya, Dijamin Gampang

Baca Juga: Berikut ini 5 Pengobatan Rumahan untuk Menghilangkan Ketombe Secara Alami

Anak-anak harus didorong untuk menghindari olahraga intensitas tinggi dan minum banyak cairan selama jam non-puasa agar tetap terhidrasi.

Makan sahur adalah bagian penting dari puasa bagi anak-anak. Mereka harus makan makanan kaya serat seperti sereal gandum utuh, biji-bijian, kacang-kacangan, buah dan sayuran, dan sumber protein yang baik seperti daging tanpa lemak, selai kacang, telur, dan produk susu agar tetap kenyang lebih lama.

Usahakan mereka menghindari makanan tinggi gula, karena akan meningkatkan keinginan mereka untuk makan dan tidak memberikan nutrisi tapi hanya kalori. Makanan asin juga harus dibatasi untuk menghindari rasa haus.

 Baca Juga: Super Praktis! Dari Satu Resep Tumisan, Bisa Untuk 30 Macam Masakan Selama Ramadhan

Baca Juga: Ini 5 Manfaat Kesehatan Konsumsi Buah Semangka yang Jarang diketahui, Salah Satunya Mencegah Batu Ginjal

Satu kesalahan yang banyak dilakukan orang tua adalah memaksa anak-anak makan berlebihan saat sahur atau buka puasa.

Makan berlebihan hanya akan menyebabkan gangguan pencernaan, kembung dan ketidaknyamanan. Dalam beberapa kasus, lebih baik bagi anak-anak untuk membagi buka puasa menjadi dua kali makan untuk mencegah kelebihan makanan.

Minuman berkarbonasi, serta makanan pedas dan gorengan juga harus dihindari. Penting bagi anak-anak untuk memenuhi kebutuhan kalori mereka selama jam-jam non-puasa agar tetap mendapat gizi.

Yang terpenting adalah mengonsumsi berbagai makanan dari semua kelompok makanan, seperti gandum utuh, buah dan sayur, produk susu, alternatif daging, telur dan kacang-kacangan, lemak sehat (minyak zaituna, alpukat, ikan berlemak), dan tetap terhidrasi dengan baik dan kurangi kegiatan selama jam-jam puasa.***

Editor: Siti Baruni

Sumber: Gulf News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x