10 Tanda Anak Anda Tertekan Karena Pandemi Covid-19

26 Januari 2021, 12:48 WIB
Ilustrasi anak-anak. /Pexels.com/@naomi-shi

PORTAL JOGJA - Perlu kita akui pandemi virus corona telah banyak merubah kebiasaan manusia di berbagai aspek kehidupan. Bukan hanya orang tua dan dewasa, kondisi ini juga mempengaruhi Kesehatan mental anak-anak

Perubahan signifikan yang dialami anak-anak misalnya, sekolah online / belajar dari rumah, sehingga mereka tidak bisa bermain keluar dan bertemu dengan teman-teman sebayanya. Yang intinya akibat pandemi ini justru menghambat tumbuh kembang anak.

Baca Juga: Bantuan Rp1 Juta Bagi Siswa SD, SMP, SMA dan SMK, Ikuti Cara Ini Agar Dana Cair

Baca Juga: Kabar Gembira! Pemerintah Siapkan Bantuan Subsidi Perumahan 222.876 Unit, Ini Cara Daftarnya

Pada akhirnya anak-anak yang tidak mengerti tentang penyakit ini juga bisa tertekan dan terganggu mentalnya akibat rasa ketakutan yang diciptakan karena kondisi lingkungan dan orang terdekatnya..

Oleh karena itu, para orang tua disarankan untuk mengetahui tanda-tanda stress atau tertekan yang dialami anak akibat pandemic virus covid-19 ini.

Dilansir Portal Jogja dari The Union Jurnal Berikut ini beberapa tanda anak tertekan dan terganggu mentalnya saat pandemi virus covid-19.

Baca Juga: Gunakan Narkoba, Catherine Wilson dan Jumadi Divonis 7 Bulan Penjara

1. Masalah Tidur

Selama mental tertekan, pola tidur juga dapat berubah. "Perhatikan apakah anak Anda tidur sepanjang hari atau sebaliknya mengalami kesulitan tidur atau tertidur lama," ungkap Daniels.

Gangguan tidur sering terjadi pada masa-masa sulit sehingga anak-anak mungkin mengalami masalah tidur, terbangun di malam hari atau berbagai kelainan lainnya.

2. Perubahan suasana hati

Perilaku yang harus diketahui terdiri dari tiba-tiba marah, menangis tak terduga, tiba-tiba sedih, tidak sabaran, kehilangan gairah dalam tugas-tugas yang disukai.

Baca Juga: Polri Bantah Kabar Rizieq Shihab Sakit Keras dan Pastikan Sehat

Anak-anak yang gelisah kemungkinan besar benar-benar merasa gugup, sementara mereka yang bermasalah mungkin memiliki lebih banyak perubahan susana hati.

"Cari perubahan emosi atau suasana hati normal mereka dan ingatlah bahwa stres membuat suasana hati Anda lebih normal lagi," kata Craig A. Knippenberg, seorang spesialis serta penulis Wired and Connected: Brain-Based Solutions To Ensure Your Child’s Social and Emotional Success.

3. Perilaku Regresif

"Secara umum, kita semua akan mengalami sedikit kemunduran fungsi kita selama masa transisi besar ini," kata terapis Noel McDermott.

Baca Juga: Biden Cabut Diskriminasi Terhadap Transgender di Militer Amerika Serikat

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa anak-anak akan mengalami kemunduran dalam bersikap dan berperilaku seperti kembali mengisap ibu jari, membutuhkan mainan kesayangannya lagi, mengompol, dan sebagainya. "Regresi adalah normal selama periode stres dan ketidakpastian," ungkapnya.

4. Perubahan Nafsu Makan

"Nafsu makan dan tidur anak sering kali merupakan tanda pertama bahwa segalanya tidak beres," kata Natasha Daniels, seorang dokter spesialis anak-anak. "Seringkali seorang anak akan menunjukkan peningkatan tajam atau penurunan nafsu makan."

5. Mencari jaminan rasa aman

Selain itu, mereka akan lebih sering mencari kepastian bahwa semuanya akan baik-baik saja. Orang tua juga mungkin menemukan bahwa anak-anak mereka lebih gelisah pada waktu tidur dan takut ditinggal sendirian.

Baca Juga: Mulai Hari Ini DIY Perpanjang PTKM, Jam Operasional Mall Bertambah

6. Tendensi untuk semakin "menempel" pada orang terdekat

Para orang tua mungkin akan melihat perubahan perilaku anak untuk lebih dekat pada mereka. Mungkin si kecil akan mengikuti orangtuanya dari kamar ke kamar, bahkan mengalami kesulitan jika orangtuanya tidak bisa melihatnya atau tidak dapat berpisah sama sekali.

7. Penarikan

Sebaliknya, beberapa anak mungkin akan mengabaikan anggota keluarga di rumah mereka atau memilih untuk menolak kesempatan untuk berhubungan.

Beberapa orang mungkin menjadi lebih tertarik dan mundur ke kamar mereka untuk menghabiskan lebih banyak waktu untuk bermain gadget.

Baca Juga: Keretakan Rumah Tangga Nindy dan Askara, Ini Kata Sahabat

8. Keluhan somatik

Akibat pandemi virus ini Anak-anak mungkin memiliki lebih banyak keluhan sakit kepala, sakit perut, dan lebih sedikit energi. Ini nyata, tetapi kemungkinan bukan karena alasan medis melainkan karena beban pikiran yang mereka miliki.

9. Pemecahan Masalah

Anak-anak yang lebih tua maupun remaja mungkin memiliki waktu yang sulit untuk berkonsentrasi pada pekerjaan instruksional atau ragu karena mereka jadi mudah teralihkan.

Beberapa di antara mereka mungkin mengalami masalah di perhatian, konsentrasi dan pembelajaran hal baru, yang akan berdampak pada pendidikan mereka.

10. Bertindak berlebihan

Selama masa pandemi ini, para orang tua dapat mengamati dan menilai perilaku anak-anak mereka. Apakah mereka bertindak aneh dari biasanya?

Baca Juga: Happy Birthday Uncle J! Ungkapan Gisel untuk Ulang Tahun Wijin

Anak-anak mungkin mulai melawan batasan, menunjukkan sikap permusuhan yang lebih besar, hingga tidak mematuhi perintah atau terlibat dalam lebih banyak perdebatan dengan anggota keluarga.

 Itulah tadi tanda-tanda jika anak sedang tertekan mentalnya akibat pandemi covid-19 ini.***

 

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: the union jurnal

Tags

Terkini

Terpopuler