Tips Cara Memelihara Ayam Hutan Agar Cepat Jinak dan Tidak Mudah Stres

22 Januari 2021, 09:22 WIB
Ayam hutan merah, nama ilmiah gallus gallus /Bagus Kurniawan/Facebook

PORTAL JOGJA - Ayam hutan atau gallus gallus saat ini banyak digemari untuk dipelihara hingga kontes atau lomba.

Ayam hutan banyak disukai masyarakat karena corak bulunya yang indah serta suara kokoknya yang kas.

Suara kokok ayam hutan jantan yang khas dan bersuara keras. Sedangkan corak bulunya ada yang berwana merah, hijau dan kuning.

Baca Juga: Tips Cara Memilih Merpati Balap Berkualitas Lomba untuk Pemula, Ini Ciri-ciri Fisiknya

Baca Juga: Daftar Harga Burung Berkicau Mulai Rp 100 Ribuan

Populasi ayam hutan banyak ditemukan di wilayah Asia Tenggara termasuk hutan-hutan di Indonesia. Khusus di wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah, ayam hutan masih banyak ditemukan di kawasan hutan di Gunung Merapi, Merbabu, hutan-hutan di Wonosobo-Kebuben, Temanggung dan kawasan Pegunungan Menoreh di perbatasan Kabupaten Kulon Progo dan Purworejo.

Ayam hutan hidup berkelompok, ayam jantan dengan beberapa ayam betina. Di pagi hingga sore hari, ayam hutan keluar mencari makanan di atas permukaan tanah.

Baca Juga: Dua Adik Dicopot Jabatannya, Ini Kata Sultan HB X: 5 Tahun Tidak Aktif

Pakan Ayam hutan Merah terdiri dari berbagai biji-bijian, pucuk rerumputan dan dedaunan muda, serangga serta berbagai jenis hewan kecil.

Selain ayam hutan tangkapan hutan, saat ini banyak dibudidayakan ayam hutan di kandang serta persilangan ayam hutan dengan ayam kampung (lokal) yang disebut Bekisar.

Untuk ayam hutan dan bekisar adalah gampang-gampang susah karena sifatnya yang agresif, liar dan mudah stres Oleh karena itu perlu kandang yang luas.

Baca Juga: Hari Pertama Final PMGC 2021, BTR Wakil Indonesia Berada di Dasar Klasemen

Bila Anda ingin memelihari ayam hutan, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk memelihara yam hutan agar tetap sehat.

Pertama, pilih kandang yang luas, karena sifat ayam hutan yang agresif, berontak agar tidak lepas dari kandang.

Kandang lebih baik terbuat dari bambu atau kayu yang halus. Jangan menggunakan kawat trimin kalau kandang tidak luas. Dikhawatrkan ayam hutan akan menabraki kawat strimin sehingga bisa luka.

Kedua, pilih pakan ayam yang mirip dengan habitat aslinya misalnya serangga seperti jangkrik, cacing dan ulat. Untuk biji-bijian pilih jagung yang yang kecil-kecil atau jagung giling dicampur voer dan dedak atau bekatul.

Baca Juga: Kisah Penyelam IDRT dalam Operasi SAR Kecelakaan Pesawat, Dari Air Asia Hingga Sriwijaya

Usahakan pakan agar lember dengan dicampur sedikit air. Ayama hutan juga harus dikasih minyak ikan agarn selalu sehat.

Ketiga kebersihan kandang harus terjaga. Kotoran ayam hutan dan sisa pakan harus dibuang secara rutin dengan cara disapu, disemprot air atau dapat juga ditaburi dengan kapur tohor agar tidak bau dan jauh dari serangan hama penyakit dan jamur.

Selanjutnya setelah kandang dibersihkan pakai air bersama ayam hutan bisa langsung dijelur. Kalau ayam hutan masih liar saat dijemur bisa dilakukan dengan dikerodok pakai kain penutup.

Baca Juga: Cek Harga Emas di Pegadaian Naik Lagi! Antam 2 gram Naik Rp18.000 Jadi Rp1.948.000

Keempat ayam hutan harus sering diberikan minum yang berbahan dasar kunyit.

Agar cepat jinak saat memandikan usahakan satu orang saja yang selalu rutin agar ayam hutan mengenal pemilik atau yang memelihara.

Caranya ayam hutan dapat dimandikan dengan cara disemprot air tanpa dipegang.

Baca Juga: Gempa Besar Magnitudo 7,0 Goyang Kepulauan Talaud Sulawesi Utara, Ini Penjelasan BMKG

Ituah tips memelihara ayam hutan. Prinsip utama memelihara ayam hutan adalah usahakan agar tidak stres dan rutin perawatannya.***

Editor: Bagus Kurniawan

Tags

Terkini

Terpopuler