PORTAL JOGJA - Kasus infeksi virus corona di India masih tinggi pasca ledakan gelombang kedua dan ketiga covid-19 akhir-akhir ini. Akibatnya banyak rumah sakit yang tidak mampu menangani lonjakan pasien.
Sarana kesehatan kesehatan seperti tabung oksigen juga mengalami kekurangan. Warga yang meninggal dunia tidak tertampung di pelayanan-pelayan krematorium.
Banyak negara bagian India telah memberlakukan lockdown yang ketat dalam satu bulan terakhir untuk menekan lonjakan infeksi, kala negara bagian lain mengumumkan pembatasan terhadap pergerakan publik dan menutup bioskop, restoran, pub, dan pusat perbelanjaan.
Baca Juga: Badai Covid-19 India Catatkan Rekor Baru Kasus Kematian Lebih dari 4.000 Dalam Sehari
Baca Juga: Krisdayanti Unggah Foto Bersama Azriel, Amora dan Kellen, Raul Lamos Beri Komentar Bijak
Namun tekanan terus ditujukan terhadap Perdana Menter Narendra Modi untuk mengumumkan penguncian nasional, seperti apa yang telah diberlakukan pada gelombang pertama pada tahun lalu.
Pihak oposisi terus menyuarakn dan memberi tekanan pada pemerintah India agar melakukan lockdown untuk menekan angka penyebaran virus corona.
Pada Sabtu 8 Mei 2021, India melaporkan angka kematian Covid-19 harian tertingginya dengan 4.187 korban meninggal dunia. Institut Evaluasi dan Matriks Kesehatan mengestimasi bahwa India akan menyaksikan satu juta kematian akibat Covid-19 pada Agustus.
Baca Juga: Ramadhan di Tengah Pandemi Covid-19 ala Muslim Oxford, Tempat Berkumpul Umat Muslim di Inggris