Veto AS Akibatkan Palestina Gagal Anggota Penuh PBB, Ini Reaksi Indonesia dan Rusia

- 25 April 2024, 11:58 WIB
Pihak Rusia di Jakarta menyatakan reaksinya terhadap veto Amerika Serikat terhadap pengajuan keanggotaan penuh Palestina di PBB
Pihak Rusia di Jakarta menyatakan reaksinya terhadap veto Amerika Serikat terhadap pengajuan keanggotaan penuh Palestina di PBB /ANTARA/Cindy Frishanti/aa./

PORTAL JOGJA - Keinginan Palestina menuntut keanggotaan penuh di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), akhirnya pada 18 April 2024 terjegal hak veto dari Amerika Serikat (AS). Padahal sebenarnya dari 15 anggota Dewan Keamanan PBB, sudah ada 12 suara mendukung dan dua abstain terkait hal tersebut. Dua suara abstain itu adalah Inggris dan Swiss.

Ini tentunya menimbulkan reaksi dari sejumlah pihak. Sebagaimana ANTARA mengutip dari Andolu, pihak Palestina geram dengan aksi AS ini karena negara ini juga pernah melancarkan veto yang mendorong berlanjutnya perang genosida Israel terhadap rakyat Palestina di Gaza dan Tepi Barat, termasuk Yerusalem yang tengah diduduki.

Hal ini tentunya kontradiksi dengan kebijakan Amerika Serikat yang mengklaim mendukung solusi dua negara terhadap konflik Israel-Palestina, sekaligus mencegah komunitas internasional menerapkan solusi tersebut melalui penggunaan veto yang berulang-ulang.

Baca Juga: Mesir Serukan Gencatan Senjata di Jalur Gaza dan Menolak Pemindahan Paksa Warga Palestina

Pihak Rusia-pun yang masuk sembilan suara yang mendukung keanggotaan penuh Palestina ini, ikut bersuara. Melalui Kuasa Usaha Kedutaan Besar Rusia di Jakarta Veronika Novoseltseva menyebut bahwa keputusan AS ini menjadi bukti sikap Negara Paman Sam yang sebenarnya terhadap Palestina.

“Ini menjadi suatu bukti di mana mereka (AS) sudah membuka kedoknya, menunjukkan bagaimana sikap mereka yang sebenarnya terhadap bangsa Palestina, rakyat Palestina dan perjuangan luhur Palestina,” kata Veronika di Jakarta pada Rabu 24 April 2024 sebagaimana dikutip dari ANTARA.

Dia juga menilai alasan Amerika Serikat dalam menggelontorkan hak veto pada pengajuan mengenai Palestina inim sebagai sesuatu yang sangat lemah, sangat tidak jelas, serta sangat tidak bisa diterima.

Baca Juga: Aksi Ribuan Massa Tuntut Gencatan Senjata Konflik Israel - Palestina Digelar di Depan Kedubes AS

Reaksi senada juga diungkapkan oleh Indonesia melalui Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin yang mengaku prihatin atas kegagalan Palestina menjadi anggota penuh dari organisasi internasional yang menaungi negara-negara di dunia.

Halaman:

Editor: Siti Baruni

Sumber: ANTARA dan Anadolu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x