Masjid sebagai Pusat Vaksinasi Muslim di Inggris, Jamaah: Saya Merasa Damai Sekarang

10 Februari 2021, 06:51 WIB
ilustrasi masjid /Pixabay /

PORTAL JOGJA - Umat muslim yang notabene merupakan komunitas minoritas di Inggris, saat ini bisa mendapatkan suntikan vaksinasi Covid-19 di klinik sementara yang didirikan di dalam masjid.

Penganut agama Islam di Inggris biasanya berasal dari kalangan etnis minoritas. Pemerintah Inggris dalam rangka meyakinkan masyarakat, apalagi komunitas minoritas, memang menggunakan cara jemput bola untuk mendekati mereka.

Warga minoritas diharapkan untuk menemukan kepercayaan dan kenyamanan dalam menerima vaksinasi Covid-19 di rumah ibadah mereka.

Baca Juga: Jadwal Acara ANTV, Rabu, 10 Februari 2021 : Ada Jodoh Wasiat Bapak, Uttaran dan Misteri Cinta Hitam

Salah satu pusat vaksinasi bagi kalangan Muslim adalah Al Abbas Islamic Center di Balsall Heath. Disini adalah masjid pertama yang ditunjuk sebagai pusat vaksinasi oleh NHS atau badan kesehatan nasional Inggris.

"Saya merasa damai sekarang,"ucap Shaukat Ali yang berusia 82 tahun ketika menerima vaksinasi pertamanya kepada Al Jazeera 8 Februari 2021, dikutip oleh Portaljogja.com.

Inggris memang memprioritaskan vaksinasi Covid-19 kepada lansia sejak 21 Januari 2021. Petugas kesehatan mulai memberikan suntikan vaksin Oxford-AstraZeneca tersebut kepada semua orang yang berada pada kriteria yang ditetapkan pemerintah, dari semua latar belakang. Dosis pertama yang diluncurkan pemerintah adalah untuk sekitar 12 juta orang.

Baca Juga: Terlilit Tali Pusar, Jolly Lahirkan Bayi Owa Jawa Melalui Operasi Caesar

Pusat vaksinasi telah didirikan di berbagai tempat yang diperkirakan akan mendekati komunitas yang diharapkan, seperti apotek, bioskop, lapangan bola di London dan tempat-tempat ibadah seperti Masjid dan kuil Hindu.

Pada hari Minggu, 7 Februari 2021, ratusan orang divaksinasi di klinik yang dibangun mendadak(pop-up) di Masjid London Timur, yang melayani komunitas Muslim terbesar di Inggris dari etnis Bangladesh.

Sedangkan di Birmingham, Al-Abbas Islamic Center memvaksinasi dua orang sekaligus di aula serbaguna. Masjid tersebut diperkirakan akan memvaksinasi hingga 500 orang dalam beberapa minggu mendatang.

Baca Juga: Jadwal Acara TV RCTI Rabu, 10 Februari 2021 Ada Dahsyat 2021 dan Ikatan Cinta

Nuru Mohammed, imam masjid A-Abbas mengatakan hal itu bermanfaat untuk menghilangkan ketakutan dan informasi palsu yang beredar di kalangan komunitas muslim

“Tindakan ini mengirimkan pesan positif yang kuat kepada komunitas Muslim yang lebih luas, tidak hanya di sini di Birmingham, tetapi di seluruh negeri, karena saya pikir ini adalah masjid pertama di negara itu yang membuka pintunya untuk vaksinasi,” ucap Nuru Mohammed.

Beberapa penelitian di Inggris telah menunjukkan bahwa keraguan vaksin lebih umum di antara orang-orang dari latar belakang etnis minoritas, dengan ketakutan akibat ketidakpercayaan terhadap sistem kesehatan yang disediakan negara.

Baca Juga: Perlunya Menjaga Kesehatan Jiwa di Masa Pandemi dan Terpaan Bencana

Warga Inggris kulit hitam, Asia, dan etnis minoritas lainnya cenderung tidak menerima tawaran vaksin, karena informasi yang saling bertentangan berputar-putar di jaringan media sosial dan di beberapa komunitas.

Informasi salah dan hoaks yang beredar di masyarakat diantaranya adalah bahwa vaksin mengandung babi, tidak halal atau dapat mengakibatkan modifikasi DNA, serta mempermainkan agama.

vaksin itu mungkin mengandung babi, tidak halal atau dapat mengakibatkan modifikasi DNA, bermain-main dengan masalah agama.

Baca Juga: Anak Anda Tidak Suka Makan Sayur? Coba Tips dari Ahli Ini!

Untungnya, dengan gerakan cepat membendung mitos seputar vaksin, pemerintah Inggris berhasil menangani penolakan terhadap vaksin Covid-19 ini.

Husna Khimji dan suaminya yang berusia 70 tahun menerima vaksinasi di Al-Abbas Islamic Center.

“Saya sangat positif untuk menerima vaksinasi di masjid. Kami adalah orang-orang beriman dan mempercayai komite masjid kami, termasuk dokter-dokter profesional. Mereka telah berbicara kepada kami, memberi tahu kami mengapa kami harus minum vaksin, dan menjelaskan bahwa semua mitos ini tidak memiliki dasar,” ucap Husna. ***

Editor: Andreas Desca Budi Gunawan

Sumber: Al Jazeera Guardian

Tags

Terkini

Terpopuler