PORTAL JOGJA - Pemerintah menggantikan penyaluran beras bagi rakyat miskin (raskin) menjadi Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) melalui bantuan sosial (bansos) Kemneterian Sosial.
Akibatnya Bulog telah kehilangan pangsa pasar sebesar 2,6 juta ton beras per tahun dikarenakan Program Rastra (beras untuk keluarga sejahtera) diganti oleh pemerintah menjadi Bantuan Pangan Nontunai (BPNT).
Baca Juga: Billy Ajak Nikah Ayu Ting Ting, Katanya: Gue Kasih Rp100 Juta Per Bulan
Yang tadinya masyarakat mendapatkan bansos berupa beras dari Bulog, kini diberikan bantuan secara nontunai yang bisa dibelanjakan sendiri oleh masyarakat penerima manfaat di warung-warung yang bekerja sama dengan Kementerian Sosial.
Selain itu, pemerintah berencana melakukan impor beras lagi. Sementara itu Bulog mengalami kesulitan menampung beras lagi bila pemerintah melakukan impor.
Hal itu diungkapkan Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi IV DPR RI di Jakarta, Senin 15 Maret 2021.
Baca Juga: Menaker Ida Fauziyah Upayakan Calon Pekerja Migran Dapat Kuota Kartu Prakerja
Baca Juga: Ini Loh 7 Makanan yang Bisa Menghilangkan Nikotin Dari Tubuh Anda
Ia mengaku kesulitan dalam menyalurkan beras yang ada di gudang milik perseroannya apabila harus melakukan impor lagi sebesar 1 juta ton sebagaimana yang telah direncanakan pemerintah.