Bantuan Raskin Diganti BPNT, Bulog Kesulitan Salurkan Beras, Pemerintah Berniat Impor Lagi, Ini Cuitan BuSusi

- 17 Maret 2021, 09:46 WIB
Beras milik petani Poso, Sulawesi Tengah yang tertumpuk karena tak terserap pasar
Beras milik petani Poso, Sulawesi Tengah yang tertumpuk karena tak terserap pasar /ANTARA/

Budi Waseso mengatakan pihaknya siap untuk menampung beras hingga 3,6 juta ton sesuai kapasitas gudang Bulog di seluruh Indonesia. Namun ia meminta agar ada pangsa pasar untuk menyalurkan beras yang diserap.

"Kalau kami membeli sebanyak apapun kami siap, asalkan hilirnya dipakai," katanya.

Baca Juga: Seekor Singa Jalani Operasi Vasektomi Karena Menghamili Dua Singa Betina dalam Setahun

Baca Juga: John Travolta Unggah Foto Langka Dengan Putra Bungsunya, Ben, 8 Bulan Setelah Kematian Istrinya

Buwas panggilan akrab Budi Waseso melaporkan persediaan beras per 14 Maret 2021 di gudang Bulog mencapai 883.585 ton dengan rincian 859.877 ton merupakan stok cadangan beras pemerintah (CBP), dan 23.708 ton stok beras komersial.

Dari jumlah stok CBP yang ada saat ini, menurutnya terdapat beras turun mutu eks impor tahun 2018 sebanyak 106.642 ton dari total impor beras tahun 2018 sebesar 1.785.450 ton.

Buwas menyebut beras yang sudah dalam masa simpan tahunan keseluruhannya berjumlah 461 ribu ton. Sementara beras sisa impor tahun 2018 yang masih tersedia di gudang Bulog yaitu 275.811 ton, dengan sebanyak 106.642 ton di antaranya mengalami turun mutu.

Baca Juga: 7 Cara Meningkatkan Kesehatan Keuangan Selama Masa-masa Sulit

Ia mengungkapkan kesalahan pada impor beras tahun 2018 dikarenakan rata-rata jenisnya merupakan jenis beras pera yang tidak sesuai dengan selera masyarakat Indonesia yang menyebabkan sulitnya penyaluran beras tersebut. Bulog menyebut pihaknya perlu mencampur beras impor tersebut dengan beras produksi dalam negeri agar bisa disalurkan ke masyarakat.

Pada Maret 2020, lanjut Buwas, beras impor tahun 2018 masih tersisa sekitar 900 ribu ton. Beras tersebut kemudian digunakan untuk penyaluran bantuan sosial dari Kementerian Sosial dan bantuan langsung dari Presiden kepada masyarakat dalam menanggulangi dampak ekonomi akibat pandemi.

Halaman:

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah