Bantuan Raskin Diganti BPNT, Bulog Kesulitan Salurkan Beras, Pemerintah Berniat Impor Lagi, Ini Cuitan BuSusi

- 17 Maret 2021, 09:46 WIB
Beras milik petani Poso, Sulawesi Tengah yang tertumpuk karena tak terserap pasar
Beras milik petani Poso, Sulawesi Tengah yang tertumpuk karena tak terserap pasar /ANTARA/

Namun beras tersebut hanya tersalurkan sekitar 450 ribu ton dari alokai sebanyak 900 ribu ton. Sisanya, hingga kini sebanyak 275.811 ton beras impor tahun 2018 masih tersimpan di gudang Bulog dengan 106.642 ton di antaranya sudah mengalami turun mutu.

Baca Juga: Komisi Fatwa MUI mengeluarkan fatwa, vaksinasi tak batalkan puasa, Pemerintah diimba vaksinanasi malam hari

Rencananya lanjut Buwas, beras sisa impor tahun 2018 tersebut akan diolah menjadi tepung yang akan ditangani oleh Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perindustrian. Namun menurutnya, Bulog sudah mendapatkan penugasan impor beras 1 juta ton kendati sisa impor beras tahun 2018 belum diselesaikan.

Menanggapi adanya rencana impor beras lagi, Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menuliskan sebuah cuitan untuk menanggapi soal rencana pemerintah impor beras.

Dalam cuitan di akun Twitter pribadinya, Susi Pudjiastuti memohon pada Presiden Jokowi untuk menghentikan impor beras.

Dalam cuitan tersebut, Susi Pudjiastuti juga turut menyebut akun Twitter KemenBUMN, Kemendag hingga Kementan.

Baca Juga: Benda Purbakala Peninggalan Zaman Hindu, Yoni Unik Berukuran Besar Ditemukan di Magelang

"Pak Presiden yth. Mohon stop impor beras," tulis Susi Pudjiastuti melalui akun twitternya @susipudjiastuti sebagaimana dikutip PikrianRakyat-Tasikmalaya.com, Selasa, 16 Maret 2021.

Menurut Susi Pudjiastuti, dirinya perlu menyampaikan hal itu masih banyak masyarakat yang panen padi dan hasil panennya juga berlimpah. Ia memohon pada Presiden Jokowi untuk memberi dukungan pada Kabulog Budi Waseso untuk tidak melakukan impor.

Tak hanya itu, Susi Pudjiastuti juga memohon pada Presiden Jokowi melarang instansi lain untuk melakukan impor beras.

Halaman:

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah