5 Fakta Lengkap Status Merapi Naik Siaga, Desa Terdampak, Pengungsi, Wisata, Tambang Pasir, Mitigasi

- 8 November 2020, 09:37 WIB
Gunung Merapi dari obyek wisata Klangon, Canfkringan Sleman.
Gunung Merapi dari obyek wisata Klangon, Canfkringan Sleman. /(Panji Arkananta/portaljogja.com)

PORTAL JOGJA - Status gunung Merapi telah dinaikkan dari waspada menjadi siaga (level III). Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta menaikkan status Merapi sejak hari Kamis 5 November 2020.

Hari ini, Minggu (8/11/2020) adalah hari keempat sejak dinaikkan status siaga. BPPTKG terus memantau perkembangan Merapi dari pos-pos pengamatan dan alat yang terpasang di Merapi.

Empat pos pengamatan itu adalah Pos Kaliurang Sleman, Delese Klaten, Jrakah Boyolali, dan Babadan Magelang.

Baca Juga: Pesan Juru Kunci Merapi Mas Asih yang juga Putra Mbah Maridjan

Empat kabuapten di Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berdasarkan rekomendasi BPPTKG menyiapkan mitigasi bencana terkait peningkatan aktivitas gunung paling aktif erupsi di Indonesia dan dunia itu.

Jika terjadi, letusan atau erupsi Merapi diprediksi akan serupa dengan erupsi tahun 2006. Erupsi berpotensi disertai letusan eksplosif dan ada gas yang bersifat efusif.

Baca Juga: Melihat Barak Pengungsi di Magelang dengan Bilik, Satu Keluarga Satu Bilik Sesuai Protokol Covid-19

Baca Juga: Pengungsi Merapi di Sleman Prioritaskan Warga Lansia, Anak-anak, Balita, Ibu Hamil dan Difabel

Empat kabupaten diprediksi akan terdampak diantaranya Sleman, Magelang, Boyolali dan Klaten. Semua berada di lingkar gunung Merapi.

Gubernur DIY Sri Sutan Hamengku Buwono X dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bersama pemkab Sleman mulai melakukan upaya mitigasi bencana. Gubernur DIY dan Jawa Tengah serta instansi terkait juga langsung merespon dengan meninjau barak pengungsi di Magelang.

Halaman:

Editor: Bagus Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x