Insentif PPnBM akan digalakkan secara bertahap dengan rincian, Tahap I Maret-Mei untuk penurunan PPnBM 100 persen, Tahap II Juni-Agustus sebesar 50 persen dan Tahap III September-November sebesar 25 persen.
Sedangkan Bank Indonesia (BI) memproyeksi relaksasi pelonggaran uang muka (DP) Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan otomotif akan menumbuhkan kredit konsumsi dua sektor tersebut mencapai kisaran 0,5 persen pada 2021.
"PPnBM ini impact-nya ke kendaraan 1500cc ke bawah, dan yang miliki komponen lokal 70 persen. Untuk besarannya sendiri masih belum bisa dikonversi, impact-nya (keseluruhan) seperti apa. Banyak perkiraan hitungan kasar harga mobil, namun ini nantinya tergantung pada transaksi saat 3-6 bulan ke depan," kata CEO OLX Group Indonesia Johnny Widodo melalui jumpa pers daring, Kamis 25 Februari 2021..
Baca Juga: Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 12 Akan Ditutup, 11 Golongan Ini Dijamin Tidak Lolos
"Kita melihat dengan adanya orang mau beli mobil baru, biasanya mereka juga jual mobil bekas, tukar tambah. Dengan sendirinya, kondisi pasar mobil bekas akan ada orang yang jual. Yang nanti jadi perbedaan adalah market price-nya," katanya dikutip dari ANTARA.
"Besaran turunan harga kita belum tahu. Saya juga sama, hanya bisa melihat dan memprediksi, tapi, kan yang ketok palu adalah dari pabrikan. Dari sana, kita bisa lihat apakah itu akan impact harga pasar atau tidak, dan besar kecilnya (dampak) tergantung dari volumenya," kata dia.
Baca Juga: Gunung Merapi Beberapa Kali Muntahkan Awan Panas, BPPTKG Himbau Masyarakat Tetap Tenang
Menurutnya relaksasi PPnBM diperkirakan akan berpengaruh untuk mobil berusia 1-3 tahun. Selain mempengaruhi harga, relaksasi ini juga akan mempengaruhi proses pemberian keputusan (decision making) masyarakat.
"Tidak semua orang langsung beli mobil karena ada potongan harga. Konsumen akan melihat situasi pasar dulu, istilahnya, 'tahan nafas' dan melakukan riset dulu. Konsumen sekarang cerdas, mereka sudah bisa menghitung dan membandingkan," kata Johnny.
Dalam hasil riset yang dipaparkan, hal ini sejalan dengan peta gambaran peta mobil bekas selama masa pandemi. Terjadi penurunan daya beli, dan hal ini membuat sebagian masyarakat berpikir ulang dalam mengeluarkan uangnya untuk membeli mobil baru.