Akibat Gempa M6,1 Sejumlah Bangunan di Pasaman Barat Rusak, Sudah Terjadi 7 Gempa Susulan

- 25 Februari 2022, 10:40 WIB
Kerusakan akibat gempa bumi M6,1 yang terjadi di Pasaman Barat, Sumatera Barat Jumat 25 Februari 2022 pagi ini.
Kerusakan akibat gempa bumi M6,1 yang terjadi di Pasaman Barat, Sumatera Barat Jumat 25 Februari 2022 pagi ini. /Foto : Twitter @InfoHumasBMKG/

PORTAL JOGJA – Baru beberapa hari lalu wilayah Manggarai Nusa Tenggara Timur diguncang rentetan gempa, hari ini Jumat 25 Februari 2022 giliran Talamau, Pasaman Barat, Sumatera Barat diguncang gempa tektonik dengan parameter update M6,1 (sebelumnya dinyatakan M6,2).

Gempa kuat yang terjadi pada pukul 08.39 WIB ini terasa hingga Singapura dan Malaysia dan merupakan jenis gempa bumi yang terjadi akibat adanya aktivitas Sesar Sumatera.

Dikutip dari akun Twitter @InfoHumasBKMG disebutkan, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip).

Baca Juga: Rusia Invasi MIliter ke Ukraina, Harga Minyak Dunia Terguncang Capai 105 Dolar AS per Barel

Sejumlah bangunan di Pasaman Barat dilaporkan mengalami kerusakan. Meski begitu BMKG menyebutkan, gempa M6,1 dengan kedalaman 10 kilometer tersebut tidak berpotensi tsunami.

Gempa ini berdampak dan dirasakan di daerah Pasaman skala intensitas V MMI di Agam, Bukitttinggi, dan Padang Panjang, skala intensitas IV MMI  di Padang, Payakumbuh, Aek Godang, dan Gunung Sitoli.

Sementaraskala intensitas III MMI terasa di Pesisir Selatan, Rantau Parapat, Nias Selatan, dan Bangkinang.

Baca Juga: Joe Biden Bekukan Aset Rusia di Amerika Sebagai Sanksi Tambahan

“Hingga pukul 09.35 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 1 kejadian gempabumi pendahuluan (foreshock)  magnitudo M5,2 dan menunjukkan adanya 7 aktivitas gempabumi susulan (aftershock) dengan magnitudo terbesar M3.9,” ungkap akun Humas BMKG tersebut.

BMKG mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Selain itu masyarakat juga disarankan menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.***

Editor: Siti Baruni

Sumber: BMKG


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x