PORTAL JOGJA - Bencana banjir dan tanah longsor di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memakan puluhan korban jiwa, rumah dan fasilitas umum rusak. Proses pendataan dan verifikasi terhadap koban jiwa masih dilakukan.
Siklon Seroja di selatan wilayah NTT pada 4 April 2021 menyebabkan angin kencang, tanah longsor, dan banjir bandang di Kota Kupang serta Kabupaten Flores Timur, Malaka, Lembara, Ngada, Alor, Sumba Timur, Sabu Raijua, Rote Ndao, Timor Tengah Selatan, dan Ende.
Baca Juga: Mediasi Dengan Dennis Rizky Gagal, Thalita Latief Ingatkan: Jangan Main Api Sama Keluarga Saya
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan jumlah korban jiwa akibat bencana alam yang terjadi di NTT) hingga Selasa 6 April 2021 pukul 15.00 WIB sebanyak 86 orang. Jumlah tersebut merupakan hasil yang telah diverifikasi datanya.
"Jadi, kesepakatan kemarin yang dinyatakan meninggal dunia yang telah ditemukan jenazahnya dan telah terverifikasi," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati di Jakarta, Selasa 6 April 2021.
Baca Juga: 5 Manfaat Luar Biasa dari Konsumsi Buah Anggur Salah Satunya Menurunkan Gula Darah
Selain merenggut korban jiwa lanjut Raditya, bencana alam itu menyebabkan 98 orang hilang dan 146 orang terluka serta berdampak terhadap 2.683 warga.