Raih Posisi Runner Up Thomas dan Uber, Haedar: Indonesia Miliki Tradisi Besar Bulutangkis Tingkat Dunia

- 6 Mei 2024, 11:41 WIB
Tim Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024.
Tim Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024. /Instagram @badminton.ina/

PORTAL JOGJA - Tim bulutangkis Indonesia gagal mempersembahkan Piala Thomas maupun Uber usai mengalami kekalahan dari Tiongkok pada pada Minggu (5/5). 

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir mengucapkan syukur atas prestasi sebagai runner up yang diraih tim bultangkis Indonesia dan berharap bisa meraih juara pada tahun berikutnya.

”Alhamdulillah masih bisa runner-up, meski berharap juara. Semua pemain dan official sudah berusaha, tetapi belum berhasil. Dua tahun ke depan berharap kedua tim juara, tentu dengan persiapan matang dan optimal dari sekarang. Sebab tim negara lain juga akan melakukan persiapan yang sama, mungkin lebih baik dari kita,” ucap Haedar pada Senin (6/5).

Baca Juga: Tim Thomas Runner Up, Menpora Beri Apresiasi 

Haedar pun tak lupa mengucapkan selamat atas prestasi yang diraih Tim Thomas dan Uber karena telah berjuang di lapangan. 

”Kita pendukung dan penonton hanya bisa memberi semangat dan berkomentar. Merekalah yang berjuang di lapangan. Kita bisa kasih pendapat ini dan itu, selebihnya para pemain dan seluruh tim official yang berjuang meraih keberhasilan atau sebaliknya merasakan pahitnya kegagalan,” imbuh Haedar.

Haedar berharap tim Indonesia untuk tidak berputus asa dan mengendor semangat untuk bangkit ke depan. 

”Kalau boleh berbagi pandangan, mungkin perlu langkah progresif bagi pengurus PBSI dalam pembibitan pemain. Lakukan talent-scouting calon-calon pemain berbakat secara TSM (terstruktur, sistematik, masif) agar lahir pemain-pemain hebat dengan pilihan terbaik,” pesan Haedar.

Haedar juga mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki tradisi dan sejarah besar bulutangkis di tingkat dunia. Kita pernah 14 kali juara Thomas, terbanyak. Tiongkok baru 11 kali, disusul Malaysia 5 kali. Untuk Uber memang Tiongkok terbanyak 16 kali, Indonesia baru tiga kali juara. Tim bulutangkis Indonesia sangat ditakuti dan disegani lawan.

Indonesia pernah memiliki maestro-maestro pebulutangkis ternama. Ferry Sonneville, sang legenda Rudy Hartono, Liem Swie King, Iie Sumirat, Icuk Sugiarto, Alan Budi Kusuma, Taufik Hidayat, dan lain-lain. Putri ada Verawati Fajrin dan Susi Susanti sang legenda. Di ganda putra ada legendaris Tjuntjun/Johan Wahyudi serta Cristian Hadinata/Ade Chandra, disusul Ricky Subagja/Rexy Mainaky serta Marcus Gideon/Kevin Sanjaya. Mereka selain berbakat, juga petarung sejati yang membuat Indonesia jaya. 

Halaman:

Editor: Chandra Adi N


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah