PORTAL JOGJA - Beerapa waktu lalu telah diberitakan kemunculan mutasi baru virus corona B117. Kini masyarakat dikhawatirkan dengan varian baru mutasi virus Covid-19, yaitu mutasi N439K.
Sebelumnya, diberitakan virus mutasi N439K lebih cepat menginfeksi ke tubuh seseorang. Meski begitu, kemungkinan lain dari mutasi baru ini masih perlu diteliti.
Diberitakan, mutasi N439K pertama kali terdeteksi di Skotlandia pada Maret 2020. Mutasi ini menjadi salah satu mutasi paling umum pada receptor binding domain (RBD).
Baca Juga: BTS Army Mengecam Grammy Awards Setelah BTS Kalah dari Lady Gaga dan Ariana Grande
Baca Juga: BTS Gagal Membawa Piala Kemenangan Grammy 2021, Jimin BTS: Kami Mencintaimu, ARMY
Dikutip dari situs Antara 14 Maret 2021, Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi menjelaskan, bahwa mutasi virus corona N439K ini telah ada di Indonesia sejak November 2020.Namun, hingga saat ini WHO belum memberi perhatian khusus terkait munculnya mutasi tersebut.
"Ini sebenarnya mutasi single, hanya ada satu mutasi pada jenis varian tersebut. Jenis varian ini bukan yang diminta oleh WHO untuk mendapat perhatian khusus," Siti Nadia.
Ia melanjutkan, bahwa mutasi N439K lebih dulu ditemukan sebelum varian B117 dan sementara yang mendapat perhatian khusus berdasarkan rekomendasi WHO adalah mutasi virus B117 dari Inggris, P1 dari Brazil, dan B1351 dari Afrika Selatan.
Baca Juga: 6 Cara Mudah dan Simpel Menghilangkan Stretch Mark Setelah Kehamilan
Baca Juga: 5 Asupan Wajib jika Ingin Punya Ginjal yang Sehat