Erupsi Merapi Kian Dekat, Status Masih Waspada Level II

27 Oktober 2020, 07:15 WIB
Gunung Merapi dari obyek wisata Kalngon, Cangkringan Sleman. /Panji Arkananta

PORTAL JOGJA - Hingga saat ini status Gunung Merapi masih pada level II atau "Waspada". Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mencatat erupsi Merapi selalu berubah dari waktu ke waktu.

BPPTKG meminta agar masyarakat selalu waspada dan siap. Staus Merapi sampai saat ini belum ada perubahan dan selalu diinformasikan kepada semua pihak terkait.

"Status Merapi sampai saat ini masih Waspada dan aktivitas masih berlangsung kita harus siap," ungkap Kepala BPPTKG Hanik Humaida, Senin (26/10/2020).

Baca Juga: Erupsi Merapi Berubah, Seperti Apa Bila Meletus Nanti

Hanik Humaida memaparkan berdasarkan data dari pos dan titik pengamatan waktu erupsi Merapi berikutnya semakin dekat.

Namun diperkirakan tidak akan sebesar seperti erupsi 2010 lalu. Saat ini Merapi memasuki fase erupsi yang panjang sejak naik status pada tahun 2018 lalu.

Berdasarkan laporan pos pengamatan, ada pemendekan jarak Electronic Distance Measurement (EDM) juga terukur dari pos-pos dan titik-titik ukur yang ada di sekeliling Merapi.

Ia menambahkan setiap hari terjadi enam kali gempa gempa dangkal, 23 kali gempa dangkal, dan deformasi sebesar 2 sentimeter.

Baca Juga: Hari Ini! Shopee Gajian Sale Hadirkan Gratis Ongkir, Cashback 100%, dan Flash Sale 60RB!

Selain itu, dari pengamatan aktivitas vulkanik Gunung Merapi, terekam ada deformasi atau perubahan bentuk gunung.

"Hal ini menunjukkan bahwa waktu erupsi berikutnya sudah semakin dekat," kata Hanik dalam acara Dasawarsa Merapi 'Refleksi Merapi 2010 untuk Mitigasi di Masa Pandemi' di kantor BPPTKG di Jl Cendana Yogyakarta.

Ia memperkirakan (erupsi) tidak akan sebesar seperti erupsi 2010 dan cenderung mengikuti perilaku erupsi pada tahun 2006.

Menurutnya ada tiga jenis erupsi pada Gunung Merapi dari tahun 2006 hingga sekarang. Aktivitas Merapi saat ini berbeda dengan erupsi-erupsi sebelumnya.

Baca Juga: Chord dan Lirik Lagu Noah - Separuh Aku

Erupsi kali ini lanjut dia, adalah erupsi dengan rangkaian yang panjang dimulai sejak bulan Mei 2018.

"Bedanya pada erupsi kali ini indeks eksplosifitas paling rendah," ungkap Hanik.

Ia mengatakan sudah dua tahun lebih erupsi didominasi dengan gas bersifat eksplosif tetapi dengan indeks eksplosifitas rendah.

Baca Juga: Presiden Turki Erdogan boikot produk Prancis, Muhammadiyah Kecewa Pernyataan Presiden Prancis

"Jika dibanding dengan erupsi tahun 2010 seperseribu dan seperseratus jika dibanding dengan indeks erupsi tahun 2006," ungkapnya.

Ia menambahkan erupsi besar Merapi tahun 2010 memberikan pembelajaran yang sangat berarti dalam pengelolaan bencana gunung api baik dari sisi data ataupun teknis.

"Erupsi Merapi adalah sebuah keniscayaan. Masyarakat sudah beradaptasi dengannya. Hidup harmoni dengan Merapi adalah slogan, tidak sekadar slogan. Namun sudah menjadi bagian dari pola hidup masyarakat gunung berapi," pungkas Hanik.

Baca Juga: Presiden Jokowi : Vaksin Covid-19 Harus Aman dan Efektif

Status Waspada ini warga yang ditinggal di sekitar lereng Merapi juga dimbau untuk terus meningkatkan kewaspadaanya terkait aktivitas Merapi karena intensitas letusan lebih sering meski rendah.

*

Editor: Bagus Kurniawan

Tags

Terkini

Terpopuler