Presiden Turki Erdogan boikot produk Prancis, Muhammadiyah Kecewa Pernyataan Presiden Prancis

- 26 Oktober 2020, 22:56 WIB
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan sebut Emmanuel Macron butuh perawatan mental.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan sebut Emmanuel Macron butuh perawatan mental. /Insagram.com/@rterdogan

PORTAL JOGJA - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyerukan kepada masyarakat Turki agar memboikot produk Prancis pada Senin 26 Oktober 2020. Erdogan juga mendesak pemimpin Uni Eropa untuk menghentikan agenda "anti-Islam" Presiden Prancis Emmanuel Macron.

"Seperti mereka yang mengatakan 'jangan membeli barang bermerek Turki' di Prancis, saya juga menyerukan kepada seluruh warga di sini agar tidak pernah membantu merek-merek Prancis ataupun membelinya," ujar Erdogan.

Menurut lembaga statistik Turki, Prancis adalah negara pengimpor terbesar ke-10 bagi Turki, dan pasar terbesar ke-7 untuk produk ekspor Turki. Produk otomotif Prancis adalah salah satu yang mempunyai nilai penjualan mobil tinggi di Turki.

Baca Juga: Hari Ini! Shopee Gajian Sale Hadirkan Gratis Ongkir, Cashback 100%, dan Flash Sale 60RB!

Sebelumnya pada Sabtu 24 Oktober 2020, Erdogan menyebut Macron mempunyai masalah dengan umat Muslim dan perlu melakukan pemeriksaan mental sebagai tanggapan atas pidato Macron yang dianggap menyuburkan Islamofobia.

Dalam pidatonya, Macron berjanji untuk memerangi "separatisme Islam", dengan menyebutnya mengancam untuk mengambil alih sejumlah komunitas Muslim di Prancis.

Di Indonesia, Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyatakan kecewa pada pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron. Macron dinilai menyudutkan umat Islam dengan menganggap penghinaan Nabi Muhammad SAW sebagai ekspresi kebebasan.

Baca Juga: Detik-Detik Erupsi Merapi 2010, Kesaksian Warga dusun Petung Cangkringan Sleman

"Kami merasa kecewa dan patut disayangkan pernyataan tersebut keluar dari seorang pemimpin yang memperlihatkan ketidaktoleranan terhadap keyakinan orang lain," kata Ketua PP Muhammadiyah Dadang Kahmad.

Ia mengatakan pernyataan Presiden Macron baru-baru ini justru mempertegas sikap intoleran bagi kalangan lain yang menghormati nabi atau pemimpin agama.

Halaman:

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x