PORTAL JOGJA - Santan yang terbaik dari sari kelapa ternyata memberikan pengaruh pada kesehatan tubuh. Kandungan minyak pada santan memiliki kalori dan lemak jenuh yang lebih tinggi dari santan. Kandungan asam laurat yang terdapat dalam santan merupakan sejenis lemak.
Dilansir Portaljogja.pikiran-rakyat.com dari thehealthy.com santan dipercaya bisa membantu kekebalan dan daya tahan tubuh. Ahli gizi dan konsultan terdaftar yang berbasis di San Diego, California, Danielle Gaffen mengatakan santan bisa membantu sistem kekebalan tubuh.
"Mungkin mengurangi peradangan, asam laurat adalah jenis lemak yang ditemukan dalam kelapa. Dan beberapa penelitian menunjukkan itu dapat membantu sistem kekebalan tubuh, berkat sifat anti-inflamasi dan antimikroba," kata Danielle Gaffen.
Baca Juga: 5 Efek Samping Mengonsumsi Kafein Terlalu Banyak Bagi Tubuh, Salah Satunya Insomnia
Sementara itu, psikiater yang juga nutrisi professional Uma Naidoo, MD mengatakan, santan memiliki kemampuan mengurangi peradangan dan meningkatkan kesehatan usus.
“Produk kelapa kaya akan asam laurat, yang telah terbukti sebagai antimikroba dan berpotensi meningkatkan kesehatan usus,” ungkap Uma Naidoo. “Yang kami tahu baik untuk mengurangi peradangan dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan,” imbuhnya.
Santan juga dipercaya memberikan efek positif bagi penderita alergi susu sapi dan tidak toleran terhadap laktosa. Bagi Anda yang mengikuti pola makan vegetarian, vegan, atau nabati, minuman santan bisa menjadi alternatif yang baik.
Santan menurut Danielle Gaffen dapat dijadikan sebagai pengganti susu sapi. “Karena santan adalah susu nondairy, menggunakannya sebagai pengganti susu sapi dapat membantu mereka yang memiliki intoleransi laktosa atau alergi susu,” jelas Gaffen.
Baca Juga: Manfaat Buah Nanas Kaya Vitamin dan Nutrisi Penting untuk Kesehatan
Hanya saja Melina B Jampolis MD yang merupakan internis dan dokter spesial nutrisi mengingatkan bahwa santan juga memberikan efek samping. “Jangan salah mengira bahwa itu adalah sumber protein yang baik, seperti susu sapi perah,” kata Dr. Melina B. Jampolis.