PORTAL JOGJA - Dr. Zaidul Akbar pakar makanan sehat yang bersumber pada gaya hidup Rasulullah SAW dan Al Quran belakangan ini senang menjawab beberapa pertanyaan dari jamaah terkait dengan kesehatan.
Salah satunya adalah tentang pro-kontra adakah serat dalam jus sayur maupun jus buah dan adakah efeknya untuk pencernaan.
Dalam masyarakat saat ini memang beredar tren minum jus sayur, jus buah bahkan jus sayur dan buah untuk kesehatan. Seringkali jus-jus tersebut bahkan dijual dalam bentuk kemasan dan masing-masing produsen mengklaim khasiat jus tersebut.
Baca Juga: 100 Hari Jelang Olimpiade Tokyo 2021, 70% Warga Jepang Tidak Ingin Pertandingan Dilanjutkan
Bukan hanya jus kemasan, tapi jus rumahan juga menjadi favorit dan dijual secara online. Namun, benarkah jus-jus tersebut memang bermanfaat dan mengandung serat serta mineral yang biasa terkandung dalam sayur dan buah?
“Serat itu senyawa, kalau bicara tentang jus, blender, masukin sayur buah, disaring, nanti mereka menganggap hasil saringan tadi ada seratnya. Ada bagian-bagian serat juga yang memang terkumpul pada cairan yang kita jus tadi,” ujar dr. Zaidul Akbar dalam Youtubenya.
“Buktinya apa? Ketika perut seseorang sedang bermasalah, lalu minum jus atau sarinya saja, dia kemudian bisa BAB dengan lancar. Artinya serat bukan hanya terlihat dalam bentuk fisik saja, tapi dia juga sudah terkandung dalam, bercampur dengan sari atau air yang kita gunakan dengan juicer atau blender. Jadi jangan berpatokan ampasnya,” ujar pria lulusan fakultas kedokteran Universitas Diponegoro ini.
Dalam membuat jus sayur dan buah, biasanya mencampur beraneka jenis sayur dan buah. Bagi mereka yang memproklamirkan hidup sehat, biasanya tidak memasukkan gula atau tambahan pemanis apapun.