Network
PORTAL JOGJA - Olimpiade Tokyo 2021 yang tinggal menyisakan 100 hari lagi, penolakan publik terhadap even olahraga internasional ini terus meningkat.
Ketua Asosiasi Olimpiade Inggris Sir Hugh Robertson mengatakan yang menjadi masalah adalah bukan even Olimpiadenya namun bagaimana cara menyelenggarakannya.
"Saya sangat yakin acara itu akan berlanjut, saya pikir fakta bahwa mereka telah memutuskan tidak ada penonton asing, sekarang membuatnya lebih mungkin terjadi. Mereka mengambil tindakan yang diperlukan untuk memungkinkan Olimpiade berjalan dengan aman pada bulan Juli," katanya seperti dilansir dari Sky News.
Baca Juga: Wow! Ada 10 Lebih Drama Korea Dubbing Bahasa Indonesia Selama Ramadhan, Berikut Sinopsisnya
Baca Juga: Bintang Pop Kylie Minogue Mengaku Lega Dirinya Tidak Terkenal di Era Media Sosial
Infeksi virus Corona meningkat di banyak wilayah di Jepang dan negara itu baru memulai program vaksinasi pada minggu ini, yang berarti sebagian besar warga Jepang masih belum divaksinasi ketika Olimpiade dimulai pada 23 Juli.
Jajak pendapat yang digelar sebuah surat kabar minggu ini menunjukkan bahwa 70% warga Jepang tidak ingin Olimpiade dilanjutkan.
"Saya tidak terkejut bahwa angka jajak pendapat seperti itu, jika anda adalah negara yangmemberlakukan lockdown dan kemudian seseorang mengusulkan menjadi tuan rumah Olimpiade, Anda pasti akan berpikir bahwa ini mungkin bukan yang ideal,” katanya.
Tokyo dipilih menjadi penyelenggara Olimpiade tujuh setengah tahun lalu karena dianggap sebagai pilihan yang aman.
Banyak ahli berpikir risiko kesehatan masyarakat terlalu besar untuk mengadakan Olimpiade, dimana diperkirakan 90.000 orang akan berkumpul di Tokyo pada musim panas ini, termasuk 15.000 atlet Olimpiade dan Paralimpiade.
