9 Fakta Unik Papeda Papua Dari Jungle Chef Charles Toto, Mampu Lenyapkan Flek di Paru-Paru

- 9 Maret 2021, 22:37 WIB
Chef Charles Toto memperagakan cara menggulung papeda kepada pengunjung
Chef Charles Toto memperagakan cara menggulung papeda kepada pengunjung /Viu/

Saat satu keluarga menggunakan helai dan makan papeda dari satu hote yang sama, saat itulah papeda menyimpan makna yang dalam. Helai adalah peralatan makan tradisional dari kayu untuk menyajikan papeda, sedangkan hote adalah piring kayu untuk menyantap papeda.

Masyarakat Sentani menyebut tradisi makan papeda dari satu piring yang sama dalam satu keluarga sebagai helai mbai hote mbai. Mbai berarti satu.

Filosofinya, makan dalam satu keluarga menyimpan cerita untuk masa depan anak dan cucu. Karena, acara makan bersama yang menandai ikatan kekeluargaan itu menjadi ruang diskusi antara ayah, ibu, dan anak, menjadi ruang kecil untuk bermusyawarah.

 2. Cara Ambil: Digulung

Karena teksturnya serupa lem, mentransfer papeda dari wadah ke piring makan nyaris tak mungkin dilakukan dengan sendok besar sekalipun. Nah, mengambil papeda perlu trik tersendiri.

Di acara adat Papua, alat mengambil yang wajib digunakan adalah hiloi, serupa garpu besar. Tapi, garpu biasa kini sudah sering digunakan di rumah tangga.

Cara mengambilnya, genggam dua garpu masing-masing di tangan kiri dan kanan, benamkan kedua garpu ke papeda, tarik garpu ke atas dengan posisi horizontal, lalu gulung papeda di garpu kiri dan kanan hingga membentuk gumpalan agak besar, transfer ke piring.

Ada yang menggulungnya ke arah dalam, ada yang ke arah luar. Arah menggulung ini bisa menunjukkan asal daerah seseorang.

 3. Bisa Bikin Sendiri Dari Sagu Supermarket

Ingin coba membuat papeda? Gunakan saja tepung sagu yang dijual di supermarket. Tapi, untuk membuat papeda yang kualitasnya menyamai papeda Papua, Chef Chato memberi trik.

Halaman:

Editor: Chandra Adi N

Sumber: Econusa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x