Kopi atau Teh Hijau yang Lebih Sehat? Temukan Cara Terbaik untuk Meminumnya agar Sehat

21 April 2021, 12:18 WIB
Kopi atau teh, mana yang lebih sehat? /Bagus Kurniawan/Katrin Hauf/Unsplash

PORTAL JOGJA - Selain air putih, teh dan kopi adalah dua minuman populer yang dikonsumsi di dunia.

Kedua minuman sehat ini populer karena selain enak, juga memiliki khasiat kesehatan yang tidak sedikit. Tapi apa anda tahu bagaimana cara terbaik untuk mengolah dan meminumnya?

Teh, populer hampir di semua peradaban, dan China adalah tempat pertama munculnya minuman ini. Populernya teh merambah ke seluruh dunia. Inggris misalnya, memiliki ritual afternoon tea atau minum teh sore hari dan makan cemilan yang telah populer sejak tahun 1840.

Baca Juga: Dokter di India Peringatkan Orang Tua untuk Waspada Serangan Covid1-19 Pada Anak Gelombang Kedua, Ada 8 Gejala

Baca Juga: Serangan Covid-19 Gelombang Kedua di India, Anak dan Bayi Baru Lahir Terdeteksi Positif Tertular

Jepang memiliki seni minum teh yaitu chadō yang juga disempurnakan sekitar tahun 1850, meskipun akar dari upacara ini terdapat jauh sebelumnya, yaitu sekitar tahun 815.

Teh hijau yang dikenal berasal dari Jepang, menjadi favorit karena disebut memiliki khasiat kesehatan yang hebat.

Kopi sendiri memiliki akar setua 1000 tahun sebelum Masehi di Afrika bagian utara. Meskipun kopi tidak menempati tempat istimewa sehingga dibuat sebagai ritual, namun kebiasaan minum kopi sebagai teman makan ada hampir di seluruh dunia.

Apalagi sejak kedai kopi menjamur di dunia, kopi semakin populer, hingga ke anak muda.

Baca Juga: India di Titik Kritis Serangan Covid-19, Perdana Menteri Narendra Modi, Lockdown Sebagai Opsi Terakhir!

Baca Juga: Liga Super Eropa dan 24 Jam yang Dramatis. Manchester City dan Arsenal Resmi Mundur, Klub Lain Menyusul?

Di Amerika Serikat, lebih dari 85 persen orang dewasa mengkonsumsi kafein secara teratur. Asupan harian rata-ratanya sekitar 180 mg atau 2 cangkir sehari.

Anda dapat menikmati secangkir kopi dengan menyeduh biji kopi sangrai dan bubuk.

Dengan teh hijau, anda biasanya akan menyeduh daun dari tanaman Camellia sinensis yang tidak difermentasi, yang juga dikenal sebagai tanaman teh.

Kopi dan teh mengandung banyak kafein yang merupakan obat perangsang alami yang memang terdapat di dua jenis minuman tersebut.

Baca Juga: Barak Obama Apresiasi Juri Yang Putuskan Derek Chauvin Bersalah

Manfaatnya antara lain meningkatkan energi, kewaspadaan, memori, suasana hati serta menurunkan kelelahan mental dan fisik.

Kafein juga memiliki efek perlindungan pada kesehatan otak, diantaranya mengurangi risiko demensia yaitu penurunan fungsi memori dan menilai dan penyakit degeneratif lainnya.

Penyakit degeneratif adalah penyakit yang terjadi akibat proses penuaan dan mempengaruhi fungsi organ.

Selain sama-sama mengandung kafein, teh dan kopi juga memiliki kandungan antioksidan tinggi dan memiliki efek untuk penurunan berat badan.

Baca Juga: 6 Zodiak Paling Setia pada Pasangan, Tak Mempan Dengan Godaan Selingkuh

KOPI

Tingkat kafein di dalam kopi 3 kali lebih banyak dibandingkan teh hijau.

Segelas kopi mengandung 96 miligram kafein. Sedangkan segelas teh hijau dalam jumlah yang sama hanya mengandung 29 miligram kafein.

Asupan 400 miligram kafein per hari dianggap aman untuk orang dewasa.

Namun, batas yang disarankan turun menjadi 100 miligram per hari untuk remaja. Anak-anak tetap boleh mengkonsumsi kopi dengan batasan 2,5 miligram/kilogram berat badan per hari untuk anak-anak.

Kopi memiliki kandungan antioksidan tinggi yang bernama polifenol. Salah satu polifenol dalam kopi bernama chlorogenic acid (CGA) berperan penting dalam memiliki efek anti kanker.

Baca Juga: Ratu Elizabeth Masih Berkabung, Ulang Tahun Ke-95 Tanpa Penghormatan Senjata

CGA tampaknya menghambat pertumbuhan tumor dan mendorong kematian sel kanker yang mulai menyerang anggota tubuh.

CGA kopi disebut memiliki efek menguntungkan melawan kanker hati, endometrium, dan kulit menurut penelitian yang ditulis Healthline dan dikutip Portaljogja.com.

CGA juga bermanfaat bagi kesehatan jantung dan mengontrol gula darah dengan cara mengatur kadar trigliserida darah serta meningkatkan cara tubuh merespons hormon insulin.

CGA juga berpengaruh sebagai minuman diet untuk menurunkan kadar leptin yaitu hormon pengatur rasa lapar yang menyebabkan penurunan berat badan. Selain itu CGA juga menurunkan lemak visceral yaitu lemak yang disimpan di dalam perut di sekitar organ. Lemak ini berhubungan dengan peningkatan risiko penyakit jantung dan diabetes.

Baca Juga: R.A. Kartini, Sosok Tokoh Pejuang Emansipasi di Tengah Budaya Patriarki

Mengkonsumsi kopi sebagai minuman diet secara teratur juga dikaitkan dengan penurunan angka kematian akibat penyakit jantung.

Namun terlalu banyak mengkonsumsi kopi juga menyebabkan efek samping seperti kecemasan berlebihan dan gangguan tidur.

Jika dikonsumsi dalam dosis tinggi lebih dari 400 mg per hari, kopi dapat memperburuk gejala kecemasan, gangguan panik, dan insomnia.

Selain itu, mengkonsumsi kafein dapat menyebabkan ketergantungan kafein pada beberapa orang.

Baca Juga: Oma Hetty Tak Mau Terpancing Kabar Kisruh Rumah Tangga Nathalie Holscher: Sederhana Aja, Take It or Leave It

Mereka yang memiliki ketergantungan kafein dapat merasa harus mengkonsumsi kopi terus menerus meskipun mengalami efek berbahaya.

Ada bukti bahwa minyak yang secara alami ada dalam kopi, termasuk cafestol dan kahweol, juga dapat meningkatkan kadar kolesterol darah.

TEH

Meskipun tingkat kafein dalam teh lebih kecil daripada kopi, bukan berarti manfaatnya juga lebih sedikit.

Seperti juga kopi, teh juga kaya akan kelompok antioksidan yang disebut polifenol. Teh mengandung polifenol yang bernama Epigallocatechin gallate (EGCG)

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 21 April 2021: Rasa Curiga Mama Rosa Berlanjut, Sikap Aldebaran, Kisah Elsa dan Ricky

EGCG dapat menghambat pertumbuhan dan penyebaran tumor, dan dapat menyebabkan kematian sel tumor.

Efek anti inflamasinya dapat membantu mencegah peradangan kronis yang terlibat dalam timbulnya kanker.

Studi menunjukkan bahwa EGCG dalam teh hijau mungkin memiliki efek menguntungkan melawan sel kanker di tumor kepala dan leher, serta sel kanker paru-paru, prostat, payudara, kolorektal, dan pankreas.

Teh hijau juga merupakan minuman diet yang memiliki sifat sebagai penurun berat badan. Misalnya mengurangi rasa lapar dan meningkatkan pembakaran kalori.

Selain itu teh hijau juga mengandung L-theanine yang memiliki efek menenangkan dan mempengaruhi otak dengan meningkatkan kewaspadaan.

Baca Juga: Imam Masjid Idkah Kashgar di Xinjiang China UngkapJumlah Jemaah Turun Drastis Saat Pandemi

Dalam sebuah penelitian, peserta diberikan jumlah L-theanine yang sama seperti yang biasa mereka konsumsi yaitu 6,8 ons teh hijau atau secangkir teh dengan isi 200 ml teh.

Para peserta yang meminum L-theanine memiliki lebih banyak aktivitas gelombang otak alfa, yang menunjukkan keadaan mental yang tenang dan waspada.

Bukti menunjukkan bahwa mengkonsumsi teh hijau secara teratur dikaitkan dengan penurunan risiko stroke, diabetes, dan depresi.

Kopi dan teh hijau sarat dengan antioksidan yang memberikan sifat antikanker. Keduanya sebagai minuman diet juga dapat membantu menurunkan berat badan. L-theanine dalam teh hijau dapat meningkatkan kondisi mental yang tenang dan waspada.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Ini Rabu 21 April 2021, Aquarius, Pisces, Scorpio, Libra, Sagitaurus, Gemini

Cara Terbaik Mengkonsumsi Kopi dan Teh Hijau

Ucapkan selamat tinggal pada bahan tambahan pada kopi dan teh anda. Menambahkan gula, krim susu, ataupun sirup perasa dalam kopi dan teh akan meningkatkan kalori dalam tubuh secara signifikan

Penelitian menunjukkan bahwa kopi dan teh yang manis adalah salah satu makanan yang berkontribusi terhadap asupan gula tinggi pada orang dewasa.

Ini terkait dengan penambahan berat badan, penyakit diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan gigi berlubang.

Harus diingat, meskipun kopi dan teh hijau dapat memberikan banyak manfaat kesehatan, namun cara menyiapkan yang salah akan berdampak negatif bagi tubuh.

Baca Juga: Jadwal Acara Trans7 Rabu 21 April 2021 : Sahur Segerr, Kisah Nabi Muhammad dan Mata Najwa

Tips untuk menyeduh kopi yang tepat adalah menggunakan penyaring kopi yaitu filter kertas. Hal ini membantu mengurangi jumlah kafestol dari kopi, yang terkait dengan peningkatan kadar kolesterol darah karena kafesto tersaring dalam filter kertas tersebut.

Ganti susu atau krimer penuh lemak Anda ke susu rendah lemak atau tidak pakai sama sekali.

Perubahan sederhana ini akan membantu mengurangi kalori total dan kandungan lemak minuman Anda.

Hilangkan gula. Menambahkan banyak gula, madu, sirup, atau pemanis lainnya ke dalam kopi atau teh akan menjadikan minuman sehat menjadi kurang bergizi.

Baca Juga: Aksi Channing Tatum dan Jamie Foxx Melawan Teoris di Trans TV Rabu 21 April 2021

Triknya, tambahkan kayu manis atau pala ke dalam kopi Anda daripada sirup perasa tertentu.

Rempah-rempah ini dapat membantu mencegah dan mengobati diabetes tipe 2 dan obesitas

Efek kafein dalam kopi dingin lebih tinggi daripada kopi panas. Jadi kalau anda butuh kafein lebih banyak konsumsilah kopi dingin. Begitu juga sebaliknya, bila butuh kafein lebih rendah, konsumsilah kopi panas.

Ini juga berlaku bila anda punya maag, kopi dingin lebih aman daripada kopi panas karena memiliki ph yang aman bagi lambung.

Tambahkan jus lemon ke teh Anda. Dalam sebuah penelitian, lemon dan teh hijau menambahkan kekuatan antioksidan dalam tubuh.

Jangan menyeduh teh hijau dengan air mendidih. Diamkan air sebentar hingga suhunya di bawah 90 derajat celcius, baru masukkan ke dalam cangkir berisi teh.

Minum teh ketika hangat lebih berkhasiat daripada ketika dingin. Ingat, jangan minum teh ketika perut kosong karena dapat meningkatkan resiko maag bagi beberapa orang.

Serta jangan minum teh langsung setelah makan karena dapat menghambat penyerapan zat besi. Berikan jeda sekitar 30 menit setelah makan bila anda hendak meminum teh hijau.

Jadi, mana yang lebih baik?

Kedua minuman tersebut, teh hijau dan kopi adalah minuman enak dengan manfaat kafein, antioksidan, dan membantu program diet.

Namun, teh hijau lebih terasa efek baiknya bagi orang dengan kecemasan, insomnia, dan gangguan panik, daripada minum kopi.

Kandungan kafein kopi yang lebih tinggi juga lebih mudah menyebabkan ketergantungan kafein dibandingkan dengan teh hijau.

Di sisi lain, kopi akan menjadi pilihan yang lebih cocok jika Anda ingin meningkatkan kewaspadaan dan kinerja fisik yang lebih baik.

Jadi, memilih kopi atau teh hijau yang lebih sehat kembali kepada anda, butuh kandungan kafein kopi tinggi atau kandungan L-theanine teh hijau yang anda butuhkan.***

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: Healthline

Tags

Terkini

Terpopuler