Dokter di India Peringatkan Orang Tua untuk Waspada Serangan Covid1-19 Pada Anak Gelombang Kedua, Ada 8 Gejala

21 April 2021, 12:06 WIB
ilustrasi bayi dan anak-anak mulai lebih banyak terkena Covid-19 di India /Bagus Kurniawan/Amit Ranjan/Unsplash

PORTAL JOGJA - Para dokter di India memperingatkan orang tua mengenai kemungkinan terjadinya penularan yang lebih banyak lagi. Ada delapan gejala Covid-19 yang orang tua harus ketahui bila anaknya mengalami sakit.

Lonjakan Covid-19 yang sedang berlangsung berdampak pada kesehatan anak-anak. Beberapa rumah sakit melaporkan peningkatan tajam jumlah anak berusia antara satu hingga lima tahun yang dirawat di rumah sakit.

Virus ini juga menyerang bayi, bahkan bayi berusia satu setengah bulan telah dirawat di rumah sakit.

Baca Juga: Liga Super Eropa dan 24 Jam yang Dramatis. Manchester City dan Arsenal Resmi Mundur, Klub Lain Menyusul?

Baca Juga: Barak Obama Apresiasi Juri Yang Putuskan Derek Chauvin Bersalah

“Jumlah anak yang datang ke rumah sakit dengan Covid-19 meningkat lima kali lipat dibandingkan tahun lalu. Kami bahkan memiliki bayi berusia tiga bulan yang dirawat di ICU dengan Covid-19 dan pneumonia. Kita juga dibanjiri dengan anak-anak dan remaja, kelompok usia yang paling terpengaruh adalah antara satu hingga lima tahun dalam kategori ini,” ujar Dr Dhiren Gupta, Pediatric Intensivist di Rumah Sakit Sir Ganga Ram.

Menurut para dokter, lonjakan kasus tersebut bisa dikaitkan dengan lemahnya perilaku masyarakat umum selama beberapa hari terakhir.

Meskipun tingkat keparahan pada anak-anak yang lebih kecil tidak terlalu tinggi, para ahli merasa bahwa orang dewasa dalam keluarga harus terus mengikuti perilaku yang sesuai protokol Covid-19 untuk memastikan tidak ada orang lain yang terinfeksi dalam keluarganya.

Baca Juga: Ratu Elizabeth Masih Berkabung, Ulang Tahun Ke-95 Tanpa Penghormatan Senjata

Baca Juga: 6 Zodiak Paling Setia pada Pasangan, Tak Mempan Dengan Godaan Selingkuh

“Lonjakan kedua ini memengaruhi banyak anak, terutama mereka yang berusia di bawah lima tahun. Ini juga karena jumlah keseluruhan orang dewasa yang terinfeksi lebih banyak dan entah bagaimana orang berhenti mengikuti perilaku yang sesuai dengan Covid-19. Untungnya, anak-anak yang lebih kecil tidak terlalu menderita, tetapi bukan berarti mereka tidak menderita sama sekali,” ujar Dr A J Chitkara, direktur & HOD, pediatri di Max Super Speciality Hospital.

Dr. Sanjeev Bagai, seorang dokter spesialis anak senior memprediksi adanya kemungkinan strain mutan baru virus Covid-19 yang sifatnya lebih parah sehingga membuat kekebalan tubuh yang dimiliki anak menjadi tidak berfungsi.

Baca Juga: R.A. Kartini, Sosok Tokoh Pejuang Emansipasi di Tengah Budaya Patriarki

“Tahun lalu, di seluruh dunia, hanya sekitar 11 persen yang terkena Covid-19 adalah anak-anak. Tapi tahun ini, secara global, kami menyaksikan hampir 20-40 persen anak-anak di antara kasus-kasus positif,” ujar dr. Bagai.

“Kekebalan sel-T, kurangnya reseptor ace di saluran hidung di tenggorokan, dan protein pelindung lainnya sepertinya tidak bekerja,” lanjutnya.

Para dokter anak yang menangani pasien penderita Covid-19 memberikan tujuh gejala Covid-19 pada anak yang harus diwaspadai orang tua.

1. Demam Tinggi

2. Diare

3. Muntah

4. Sakit kepala atau pusing

5. Ruam

6. Infeksi mata

7. Vaskulitis (Radang pada pembuluh darah)

8. Batuk

Baca Juga: Oma Hetty Tak Mau Terpancing Kabar Kisruh Rumah Tangga Nathalie Holscher: Sederhana Aja, Take It or Leave It

Bila anak mengalami kondisi seperti ini, orang tua harus segera melakukan konsultasi dengan dokter, meskipun melalui jarak jauh atau online.

Dr. Bagai memperingatkan orang tua mengenai pengobatan mandiri untuk anak-anak, pemberian antibiotik tanpa pemeriksaan rinci dan menyarankan pertolongan medis segera untuk anak tersebut.

“Orang tua perlu mencermati gejala anak. Gejala gastrointestinal seperti diare dan muntah. Lainnya ruam, konjungtivitis, vaskulitis, selain demam dan batuk,” ujar dr. Bagai.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 21 April 2021: Rasa Curiga Mama Rosa Berlanjut, Sikap Aldebaran, Kisah Elsa dan Ricky

Respons orang tua yang terlambat terhadap gejala anak yang telah menjadi parah dapat menyebabkan Sindrom Peradangan Multisistem pada Anak-anak atau MIS-C.

Hal ini pernah terjadi di Chile seperti yang ditulis di https://portaljogja.pikiran-rakyat.com/internasional/pr-251624470/komplikasi-covid-19-langka-mis-c-peringatan-dari-seorang-ibu-yang-kehilangan-anak-satu-satunya

Bukan hanya anak, namun di India bayi baru lahir dan balita yang dites Covid-19 mendapatkan hasil positif.

Dokter akan merawat ibu baru yang positif Covid-19 dan memiliki bayi untuk dirawat.

Baca Juga: Imam Masjid Idkah Kashgar di Xinjiang China UngkapJumlah Jemaah Turun Drastis Saat Pandemi

“Belum ada penelitian yang menunjukkan bahwa ASI dari ibu yang positif dapat menyebarkan virus ke anaknya. Jadi, ibu boleh menyusui, tapi memakai masker setiap saat,” ujar seorang dokter di Delhi.

Namun fisik antara ibu yang positif Covid-19 dengan bayinya harus diberi jarak bila tidak sedang menyusui.

Suami, pengasuh atau keluarga lainnya harus ikut membantu dalam merawat bayi tersebut. “Penting bagi ibu menyusui untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum kesehatannya memburuk,” ujarnya.

Baca Juga: Deddy Mizwar, Jarwo Kwat ada di Jadwal Acara TV SCTV Rabu 21 April 2021, Para Pencari Tuhan

Para dokter juga mengingatkan jika anak mengalami demam tinggi lebih dari tiga hari, mudah tersinggung, menolak makan, bernapas dengan berat, atau mengalami sakit perut atau diare yang parah, orang tua harus menghubungi dokter anak sedini mungkin.***

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: Indian Express

Tags

Terkini

Terpopuler