Indomie: Warisan Abadi Nunuk Nuraini di Arab Saudi, Ini Ceritanya

28 Februari 2021, 23:17 WIB
Antrian warga Arab Saudi membeli Indomie /Bagus Kurniawan/

PORTAL JOGJA - Indomie, merek mi instan Indonesia ini tak disangka sejak tahun 1980-an telah menjadi kebutuhan di rumah tangga Arab Saudi. Ada banyak toko-toko yang menjual kebutuhan pokok d Arab Saudi yang menjual Indomie.

Di Mekkah, Madinah dan Jeddah misalnya ada banyak toko atau mini market yang menjual Indomie dengan berbagai varian rasa. Bungkus tetap sama, namun untuk kandungan dan cara memasaknya sudah diganti dengan tulisan Bahasa Arab. Itu saja yang membedakan.

Bahkan pada musim haji sebelum pandemi covid-19 di berbagai sudut kota Mekkah terutama saat jemaah haji berada di Mina banyak yang menjual mi instan Indomie tersebut.

Baca Juga: Nyeri di Tangan Terus-menerus, Jangan-jangan Anda Mengalami Ini

Tak disangka, 27 Januari 2021 lalu, pencipta varian rasa Indomie, Nunuk Nuraini meninggal dunia. Ia mungkin tidak tahu bahwa warisannya dalam bentuk varian rasa Indomie telah menyentuh warga Saudi sebagai makanan yang menyenangkan.

Sederhana, namun memiliki banyak penggemar. Indomie awalnya dibawa pekerja rumah tangga Indonesia ke Arab Saudi tempat mereka bekerja. Mereka berbagi makanan sederhana yang sangat mudah dimasak itu dengan para majikannya.

Tanyakan orang Saudi manapun tentang merek mi instan favorit mereka, dan jawabannya hampir pasti adalah "Indomie".

Baca Juga: Abdul Mu’ti: Semoga Lahir Artidjo Baru, Penegak Keadilan dan Kebenaran

Mie Goreng Indomie adalah varian yang paling populer dari semua varian Indomie.

Popularitas Indomie di Arab Saudi akhirnya mengarah pada pembangunan tiga pabrik di Arab Saudi untuk memenuhi permintaan produk yang tinggi.

Pabrik utama Indomie di Jeddah, yang terbesar di kawasan MENA, memproduksi hingga 2 juta bungkus sehari di Jeddah saja, sejak dibuka pada tahun 1992.

Baca Juga: Lirik Lagu Armada Terbaru Berjudul ‘Aku Di Matamu’

Indomie juga mendominasi 95 persen pasar mi instan di Arab Saudi, menurut Konsulat Jenderal Indonesia di Jeddah.

Sarah Al-Suqair, seorang pekerja di rumah sakit mengatakan kepada Arab News dan dikutip oleh Portaljogja.com, bahwa Indomie telah menjadi bagian integral dari dapur Saudi selama dia bisa mengingat. Menyiapkan dan makan mie instan tersebut juga sangat mudah, tidak hanya dilakukan di rumah.

"Saya ingat saat Indomie cup sedang menggila di sekolah, itu adalah bentuk selundupan yang paling enak di sekolah," ujar Sarah lagi.

Baca Juga: Jempol Sering Sakit, Nyeri.,Ini Penyebab dan Cara Pengobatannya

Sarah Al-Suqair juga menceritakan cara-cara liar para siswa menyiapkan cangkir instan di sekolah, dengan sedikit akses ke air mendidih yang diperlukan untuk merebus mie.

"Saya ingat beberapa teman sekelas saya diskors karena menyelinap ke laboratorium kimia dan mencoba menggunakan pembakar Bunsen untuk merebus air untuk mi. Trik favorit lainnya adalah dua siswa memasuki ruang guru, di mana salah satu dari mereka akan mengalihkan perhatian guru dengan sesuatu yang kasar sementara yang lain diam-diam mencoba menyelinap air dari ketel mereka, " katanya.

Leila Bakri, seorang ahli gizi di Arab Saudi mengatakan kepada Arab News bahwa kelemahan nomor 1 miliknya adalah semangkuk Indomie mie goreng, sesuatu yang tidak dapat dia tolak meskipun tidak sehat.

Baca Juga: Millen Cyrus Tersandung Narkoba Lagi, Sang Kakak Tenang-Tenang Saja

"Mie instan pada umumnya bukanlah makanan yang benar-benar sehat, karena kandungan natrium, MSG, dan bahan-bahan olahan di dalamnya. Tapi saya benar-benar tidak bisa menahannya. Saya tumbuh besar makan Indomie di rumah," ujar Leila.

Mie instan yang mudah dibuat, murah dan mengenyangkan ini kadang dipadukan dengan pendamping yang lebih sehat seperti ayam dan sayuran. Berusaha lebih sehat, Leila bahkan pernah mencoba membuat versi mie gorengnya sendiri.

"Kenyataannya, sekeras apapun saya mencoba, saya tidak akan pernah bisa menciptakan kembali rasa Indomie yang otentik," ujar Leila.

Baca Juga: Sup Jagung Istimewa untuk Sarapan Lezat di Pagi Hari

Indomie sebagai merek telah populer di lingkungan budaya pop Kerajaan. Logo Indomie bahkan telah menjadi barang dagangan, seperti kaos oblong dan peralatan dapur, pin dan stiker.

Indofood, produsen Indomie, memelopori produksi mi instan di Indonesia, dan merupakan salah satu produsen mi instan terbesar di dunia yang telah memiliki lebih dari 80 kantor regional di seluruh dunia.

Tidak hanya membawa rasa lokal Indonesia, Indomie juga membuat rasa khusus di tempat negara-negara lain. Misalnya di Nigeria, salah satu konsumen Indomie terbesar di dunia, memiliki rasa Jollof, yang meniru rasa hidangan nasi Afrika Barat.***

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: Arab News

Tags

Terkini

Terpopuler