Mengenal Penulis Novel ‘Tuhan Izinkan Aku Menjadi Pelacur’ yang Akan Diangkat ke Layar Lebar

- 4 Maret 2023, 05:48 WIB
 Buku Novel Tuhan Izinkan Aku Menjadi Pelacur karya Muhidin M Dahlan yang akan difilmkan sutradara Hanung Bramantyo.
Buku Novel Tuhan Izinkan Aku Menjadi Pelacur karya Muhidin M Dahlan yang akan difilmkan sutradara Hanung Bramantyo. /FB Kedai Pataba/

PORTAL JOGJA - Penulis novel Muhidin M Dahlan atau akrab disebut Gus Muh baru-baru ini sosoknya ramai diperbincangkan. Hal itu bermula dari unggahan Instagram sutradara Hanung Bramantyo yang mengkonfirmasikan akan menghadirkan novel 'Tuhan Izinkan Aku Menjadi Pelacur' ke dalam layar lebar.

Pembahasan seputar siapa Muhidin M Dahlan pun menarik untuk diketahui kembali. Bagi yang belum tahu siapa Gus Muh simak penjelasan berikut ini.

Muhidin M Dahlan adalah seorang penulis dan sastrawan. Berdasarkan portofolionya di laman muhidindahlan.radiobuku.com disebutkan bahwa ia dilahirkan di Pantai Barat, Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah pada 12 Mei 1978. Keluarganya adalah nelayan yang juga petani dan ia merupakan anak ketiga dari empat bersaudara.

Baca Juga: Jadwal Timnas U20 Indonesia Lawan Suriah, Bakal Adu Ngotot Buat Menang

Masa kecil dengan pendidikan dasarnya dihabiskan di Desa Tondo dan sangat mengagumi sepak bola. Pendidikan menengah pertama ditempuh di Kecamatan Sirenja hingga kemudian meninggalkan Kabupaten Donggala untuk bersekolah di STM Negeri Kota Palu.

Pada fase perjalanan hidup selanjutnya ia memutuskan hijrah ke Yogyakarta dengan dalih meneruskan sekolah. Masuk IKIP Yogyakarta dan IAIN Sunan Kalijaga tapi keduanya tak diselesaikan. Namun, tetap berada di Yogyakarta dan berkhidmat kepada dunia baca tulis serta total menjalaninya hingga sekarang.

Ia dikenal sejak produktif menulis esai, artikel, dan resensi di berbagai media massa. Puncaknya ketika menulis beberapa novel yang kontroversial seperti “Tuhan Izinkan Aku Menjadi Pelacur” dan “Lekra Tak Membakar Buku.” Lebih dari 20 buku juga telah ditulis dari tangannya dan beberapa ada yang menjadi bahan penelitian dalam bidang sastra.

Selain itu, ia juga menjadi koordinator dari belasan riset yang juga telah dibukukan. Sejak 2006 aktif di Yayasan Indonesia Buku Jakarta/Yogyakarta yang bergiat dalam menggerakkan Perpustakaan Iboekoe dan Arsip. Kemudian pada 2018 mendirikan Radio Buku sebuah komunitas yang menggagas jalan baru dalam memfasilitasi masyarakat untuk mendengarkan buku lewat radio. Alternatif baru ini mendapat respon yang bagus dari masyarakat khususnya mahasiswa di Yogyakarta.

Bapak tiga anak ini, hingga kini masih disibukkan sebagai guru menulis kreatif dan menjadi pembicara penulisan kreatif di berbagai forum di banyak kota di Indonesia.

Lebih lanjut untuk mengetahui perjalanan hidup Muhidin M Dahlan sebagai penulis. Dapat membaca karya novelnya berjudul “Aku, Buku, dan Sepotong Sajak Cinta” yang diterbitkan pada 2003. Kemudian di tahun 2005 novel tersebut dicetak ulang dan diganti judul “Jalan Sunyi Seorang Penulis.”

Jalan Sunyi Seorang Penulis merupakan satu-satunya novel autobiografi yang ditulis Muhidin M Dahlan. Hal ini didukung dari pernyataan pengarang yang mengungkapkan bahwa novel tersebut merupakan testimoni lika-liku perjalanan panjang hidupnya terjun ke dunia kepenulisan.

Muhidin M Dahlan juga banyak mengemukakan bagaimana jalan menjadi seorang penulis merupakan jalan yang tidak mudah dan membutuhkan disiplin ekstra. Ia berbagi banyak pengalamannya dengan para penulis muda bahwa kesunyian adalah kemestian yang harus dihadapi oleh mereka yang mentasbihkan hidupnya untuk menjadi penulis.

Sedangkan untuk mengetahui lebih jauh proses kreatif Muhidin M Dahlan dalam menulis dapat membaca skripsi yang ditulis oleh Nafilah berjudul “Proses Kreatif Muhidin M Dahlan dalam Menulis Novel Jalan Sunyi Seorang Penulis.” Skripsi tersebut dibuat pada 2014 sebagai persyaratan kelulusannya di Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Yogyakarta.

Kesimpulan utama dari proses kreatif Muhidin M Dahlan dalam menulis yang dapat dipetik dari skripsi tersebut adalah faktor dorongan ketika berkenalan dengan karya-karya Pramoedya Ananta Toer dan berkenalan langsung dengan orangnya. Selain itu, faktor ekonomi dan lingkungan sosial dan budaya juga berpengaruh dalam proses kreatifnya.

Tahun 2003 Muhidin M Dahlan merampungkan novel keempatnya dan diberi judul “Tuhan Izinkan Aku Menjadi Pelacur.” Awalnya novel tersebut merupakan bagian pertama dari lima tahapan proses kreatifnya dalam menulis yaitu tahap persiapan. Ia telah mempersiapkan proyek akan menulis biografi orang biasa. Dan novel Tuhan Izinkan Aku Menjadi Pelacur merupakan novel memoar luka seorang muslimah bukan orang terkenal yang diambil dari kisah nyata tapi difiksikan.

Tidak disangka sejak diluncurkan sudah mencuri perhatian pembaca dan kritikus sastra. Terbukti dicetak hingga puluhan kali. Nama Muhidin M Dahlan pun sebagai penulis menjadi terkenal. Namun, sempat memicu polemik panjang di Yogyakarta sejak diluncurkan 2003.

Baca Juga: Inspiratif, Dosen Muda UII Raih Gelar Doktor Bidang Manajemen dalam 3 Tahun di Austria

Cukup kontroversial waktu itu karena judul sampul bukunya yang mencolok dan bercerita tentang seorang muslimah taat beribadah tapi pada akhirnya menjadi perempuan jalang sebagai bentuk protes kekecewaannya pada Tuhan.

Dalam novel dibongkar habis-habisan kemunafikan internal organisasi Islam radikal yang bergiat dalam dakwah. Aktivis yang revolusioner penuh wibawa dan karisma ternyata tak ubahnya seorang lelaki biasa yang akan tunduk di antara kedua kaki wanita. Terdapat juga kritik sosial yang mengkritisi cara beragama oknum-oknum yang di luar tampak terhormat ternyata sangat mengecewakan dan dogmatis.

Bagi yang berpikir bahwa novel Tuhan Izinkan Aku Menjadi Pelacur berisi doktrin atau kiat-kiat menjadi pelacur handal. Tentunya salah total. Maka sebaiknya membaca tuntas novelnya atau tunggu saja sampai filmnya dirilis agar tidak berspekulasi negatif tinggi terhadap isi novel tersebut.***

Editor: Chandra Adi N

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x