Tradisi Unik Lebaran Ketupat di Jawa Tengah, Kirab Gunungan, Larung Kupat di Laut Hingga Mengarak Sapi

- 18 Mei 2021, 13:16 WIB
Penjual selongsong ketupat biasanya bermunculan menjelang lebaran.
Penjual selongsong ketupat biasanya bermunculan menjelang lebaran. /- Foto : Portal Jogja/Siti Baruni/

PORTAL JOGJA - Ada banyak tradisi unik yang perlu Anda ketahui saat merayakan lebaran Idul Fitri yang diselenggarakan masyarakat Jawa Tengah dan Yogyakarta. Lebaran ketupat juga disebut Bakda Ketupat atau Bada Kupatan.

Lebaran ketupat ini biasanya dilakukan seminggu setelah idul fitri yakni sepesar yakni lima atau enam hari berdasarkan penanggalan Jawa. Lebaran ketupat ini juga melambangkan wujud rasa syukur masyarakat kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Dalam tradisi masyarakat Jawa, perayaan lebaran ketupat ini juga dilambangkan sebagai simbol kebersamaan dengan memasak ketupat dan mengantarkannya kepada sanak saudara.

Baca Juga: Operasi Ketupat 2021 Jaring 835 Travel Gelap, 461.626 Kendaraan Terpaksa Putar Balik

Baca Juga: Ketupat Lebaran Berlebih Tapi Bosan Menu Santan? Buat Lotek, Gado-Gado atau Kupat Tahu Saja

Hantaran ketupat lebaran lengkap dengan opor ayam, sambal goreng dan lauk pauknya ada yang saling diberikan kepada tetangga atau masyarakat. Namun juga ada yang di makan bersama-sama di sejumlah tempat tertentu di desa.

Berbagai macam sajian ketupat disajikan dalam menyambut makna tradisi lebaran ketupat. Cara merayakannya pun macam-macam tergantung kearifan lokal daerah tersebut.

Ketupat atau kupat mengandung makna dalam Bahasa Jawa menawi wonten lepat atau bila ada salah, hendaknya saling memaafkan. Simak cara dari berbagai daerah berikut dalam merayakan lebaran ketupat.

1. Magelang, Wonosobo, Temanggung

Perayaan Hari Raya Idul Fitri di Dusun Kauman, Desa Payaman, Magelang diisi dengan Festival Balon Syawalan. Tradisi yang sudah berlangsung sejak tahun 1980-an tersebut diadakan untuk memperingati Syawalan atau Lebaran Ketupat.

Baca Juga: Layanan GeNose di Yogyakarta Ada di Masjid Jogokariyan dan Stasiun Tugu dan Bandara YIA

Baca Juga: Daftar CPNS 2021 Formsi dan Berkas-berkas yang Harus Ada: Ijazah Asli, KTP

Namun saat ini festival balon udara dengan cara menerbangkan hingga lepas ke udara sudah dilarang kementerian perhubungan karena bisa mengganggu jalur penerbangan pesawat udara.

Festival balon udara kemudian dilakukan dengan cara berbeda yakni balon udara tidak dilepas namun ditambatkan dengan tali dan tidak boleh dilepaskan.

Di Kabupaten Magelang misalnya acara ini dilakukan di dua tempat, yaitu di halaman depan Masjid Agung Kauman dan di lapangan dusun setempat.

2. Kudus

Lebaran ketupat di daerah Kudus, Jawa Tengah lebih dikenal sebagai Syawalan, dan dirayakan dengan acara "kirab gunungan Seribu Ketupat’. Gunungan tersebut terdiri dari susunan seribu ketupat dan ratusan lepet yang diarak dari rumah kepala desa setempat menuju Masjid Sunan Muria.

Baca Juga: Update Lengkap Kode Redeem Free Fire FF Terbaru Hari Ini Selasa 18 Mei 2021: Tukarkan Gratis

Selain gunungan, masyarakat juga menggelar tradisi ziarah ke Makam Sunan Muria. Kegiatan ini kemudian dilanjutkan dengan minum air dan mencuci tangan dan kaki dengan air dari gentong peninggalan Sunan Muria. Tradisi ini merupakan bentuk rasa syukur warga setelah menjalani puasa di bulan Ramadhan.

3. Jepara

Di Kabupaten Jepara, lebaran ketupat atau bakda kupat digelar dengan melakukan prosesi larung ketupat di perairan laut Jawa. Tradisi turun temurun ini disebut Lomban.

Puluhan kapal nelayan mengiringi tradisi lomban atau syawalan/lebaran ketupat di Laut Jepara. Tradisi ini digelar pada hari ke tujuh Idul Fitri ini sebagai ungkapan syukur masyarakat atas limpahan rejeki yang diberikan Tuhan.

Prosesi diawali dengan mengarak perahu kecil berisi kepala kerbau dan hasil bumi. Perahu ini kemudian dibawa ke tengah laut untuk dilarung.

Puluhan kapal milik nelayan dan warga Jepara turut mengiringi prosesi hingga ke tengah lautan di perairan Laut Jepara. Satu kapal bisa diisi 10-30 orang warga.

Baca Juga: Menlu AS Anthony Blinken Minta Bukti Kepada Israel tentang Keberadaan Hamas di Gedung yang Dibom

Selain itu, larung kepala kerbau menjadi langkah untuk memberi sedekah, baik kepada sesama maupun kepada makhluk lain.

Sehari sebelum lomban, dilakukan prosesi arak-arakan kirab kerbau yanh berjalan lancar dan sangat meriah, dengan iringan tabuhan di wilayah TPI Ujungbatu menuju Pantai Kartini Jepara.
Ribuan ketupat dan lepet sudah disiapkan untuk tradisi tahunan pada hari ke tujuh bulan Syawal.

4. Pekalongan

Untuk melestarikan tradisi syawalan, sejumlah warga Pekalongan, Jawa Tengah, menggelar lotisan atau rujak buah dan makan lontong lodeh lengkap dengan aneka lauk pauk bersama-sama.

Acara tahunan tersebut digelar untuk mempererat silaturahmi antar-warga. Anak-anak hingga orangtua melebur jadi satu menikmati berbagai macam hidangan.

5. Klaten

Di Kabupaten Klaten, acara lebaran ketupat disebut Gerebeg Syawal. Acara ini digelar di Desa Krakitan Kecamatan Bayat dekat kawasan wisata apung Rowo Jombor.

Baca Juga: Ada Si Bolang, Jejak Petualang, Pas Buka dan Opera Van Java Malam Ini, Jadwal Acara Trans7 Selasa 18 Mei 2021

Acara Kirab Gunungan Ketupat digelar di Bukit Sidoguro atau Bukit Turis dekat Rowo Jombor.

6. Semarang

Di Semarang juga ada traadisi Syawalan bernama Sesaji Rewanda. Ratusan monyet tau kera yang ada di Goa Kreo
diberikan berbagai macam buah-buahan.

Acara ini digelar warga kampung Talun kacang, Kelurahan Kandri, Kecamatan Gunung Pati, Semarang.

7. Boyolali

Tradisi Syawalan atau ebaran ketupa di Boyolali, warga arak ratusan ekor sapi keliling kampung. Ratusan ekor ternak sapi yang dipelihara warga diarak keliling kampung mengikuti upacara tradisi Syawalan atau Lebaran Ketupat di Dukuh Mlambong Desa Sruni Kecamatan Musuk Kebupaten Boyolali.

Tradisi Syawalan Lebaran Ketupat tersebut diawali dengan berdoa bersama dilanjutkan makan kenduri di sepanjang jalan utama Desa Sruni. Acara ini diikuti seluruh warga yang mayoritas kehidupannya sebagai peternak sapi dan kambing.

Ada lebih dari 250 ekor lebih ternak dengan diiringi kelompok musik gamelan khas jawa reog untuk diarak keliling kampung

Selain itu, masyarakat setelah melakukan doa bersama dan kenduri, kemudian mereka pulang ke rumah masing-masing mengambil ternaknya dibawa ke jalan utama desa untuk berkumpul.

Tradisi ini untuk memanjakan ternaknya setiap Syawalan atau Lebaran Ketupat. ***

Editor: Bagus Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah