Batu Suci Hajar Aswad Diunggah Instagram Resmi Kepresidenan Urusan Haramain, Apa Sebenarnya Batu Tersebut?

- 4 Mei 2021, 10:23 WIB
Detail batu hitam alias Hajar Aswad yang terletak di pojok tenggara Ka’bah yang diunggah akun resmi Al Haramain/Instagram
Detail batu hitam alias Hajar Aswad yang terletak di pojok tenggara Ka’bah yang diunggah akun resmi Al Haramain/Instagram /

 

PORTAL JOGJA - Batu suci Hajar Aswad yang melekat di Kakbah, kiblat umat Islam sedunia kini terlihat jelas.

Akun instagram resmi Kepresidenan Urusan Haramain yang mengurus dua masjid besar Masjidil Haram dan Masjid Nabawi serta isinya, kemarin, Senin, 3 Mei 2021 mengunggah foto jelas batu suci tersebut.

Umat Islam yang beribadah umrah maupun haji pasti berusaha untuk mencium batu suci yang telah ada berabad-abad lamanya ini.

Baca Juga: Pertama Dalam Sejarah, Dunia Dapat Melihat Secara Jelas Batu Suci Hajar Aswad

Tak jarang, antrian mereka yang hendak memegang dan mencium batu ini membuat alur memutar ibadah tawaf yang mengelilingi ka’bah dalam gerakan memutar yang berlawanan dengan jarum jam, bagian dari umrah dan haji menjadi tersendat.

tawaf, bagian dari umrah dan haji ini dilakukan setiap jamaah sebanyak 7 putaran, dan hanya terhenti pada saat shalat.

Sekilas batu Hajar Aswad yang terletak di pojok tenggara Ka’bah terlihat berwarna hitam sehingga banyak orang yang menyebut batu ini sebagai batu hitam atau black stone.

Baca Juga: Populasi Muslim di Jerman Meningkat Satu Juta Orang Dalam Lima Tahun Terakhir, Kini Bukan Hanya Orang Turki

Namun ternyata pada foto detail yang diunggah di instagram terlihat bahwa batu tersebut berwarna kemerahan dengan bercak hitam, dan bukan sebaliknya.

Detail batu hitam alias Hajar Aswad yang terletak di pojok tenggara Ka’bah yang diunggah akun resmi Al Haramain/Instagram
Detail batu hitam alias Hajar Aswad yang terletak di pojok tenggara Ka’bah yang diunggah akun resmi Al Haramain/Instagram

Tindakan mencium batu suci ini diartikan juga sebagai tindakan memberikan salam kepada Ka’bah, seperti ditulis Arab News dan dikutip Portaljogja.com.

Menurut sejarah Islam, batu Hajar Aswad ini telah ada pada zaman Nabi Ibrahim AS, nenek moyang agama samawi di dunia, lebih dari 4000 tahun lalu.

Saat Ibrahim dan putranya Ismail mendirikan Ka’bah dan hendak beribadah tawaf, dia kebingungan karena tidak dapat menghitung putaran dengan benar, karena keempat sisi dari Ka’bah terlihat sama.

Nabi Ibrahim kemudian berdoa agar Allah SWT memberinya tanda yang akan digunakan untuk menghitung putaran tawaf tersebut.

Allah memerintahkan malaikat Jibril untuk memberikan Hajar Aswad kepada Nabi Ibrahim AS.

Ketika seorang jamaah hendak mulai tawaf dan pada penyelesaian setiap putaran, dia harus mencium Hajar Aswad atau menyentuhnya dengan tangan, jika memungkinkan, atau memberi isyarat dari kejauhan, jika tempat itu terlalu ramai.

Saat dia melakukannya, harus diikuti dengan ucapan Tidak ada Tuhan Selain Allah, Allah Maha Besar.

“Saya tahu bahwa kamu adalah batu yang tidak dapat menyebabkan kerusakan atau keuntungan. Jika bukan karena fakta bahwa saya melihat Utusan Tuhan (Nabi Muhammad SAW) mencium Anda, saya tidak akan mencium Anda,” ucap Umar bin Khattab, khalifah Islam kedua sambil menunjuk Hajar Aswad, dalam sebuah cerita mengenai pentingnya Hajar Aswad.

“Saya melihat banyak semangat, yang saya kaitkan dengan kebahagiaan dan keinginan jamaah untuk mencapai Hajar Aswad setelah shalat di Masjidil Haram. Air mata mereka mengalir saat mereka mencium Hajar Aswad,” ujar Hamad Al-Sharif, seorang penjaga Hajar Aswad yang telah bekerja selama 30 tahun lebih.

Penjaga Hajar Aswad bertugas untuk membantu jamaah yang ingin mencium Hajar Aswad dan mereka harus mengatur untuk mengurangi kemacetan dan desakan manusia di sudut tenggara tersebut.

Pada musim haji normal ada puluhan ribu peziarah yang mencoba untuk menyentuh batu ini secara bergantian. ***

 

 

Editor: Andreas Desca Budi Gunawan

Sumber: Arab News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x