Mendidik Anak Menurut Ali Bin Abi Thalib, Ajari Anak Sesuai Zamannya

13 November 2020, 06:56 WIB
ilustrasi pendidikan di sekolah. /Kemendikbud.

PORTAL JOGJA - Kemajuan teknologi dan perkembangan zaman membuat manusia harus bisa beradaptasi, termasuk dalam hal mendidik anak.

Ada sebuah ungkapan Ali bin Abi Thalib yang cukup fenomenal mengenai pendidikan anak yakni “Ajarilah anak-anakmu sesuai dengan zamannya, karena mereka hidup di zaman mereka bukan pada zamanmu. Sesungguhnya mereka diciptakan untuk zamannya, sedangkan kalian diciptakan untuk zaman kalian”.

Ali bin Abi Thalib adalah salah satu sahabat Nabi yang merupakan sepupu Rasulullah SAW. Ali juga merupakan menantu, yakni suami dari putri Rasulullah Fatimah Az-Zahra.

Baca Juga: Masuk Kawasan Rawan Bencana Warga Desa Jrakah Boyolali Belum Mau Dievakuasi ke Pengungsian

Dalam ungkapan tersebut memberikan gambaran bahwa dalam Islam diajarkan untuk mendidik anak sesuai dengan zamannya, karena ilmu bersifat dinamis dan selalu berkembang. Sehingga metode pengajarannyapun harus menyesuaikan dengan kondisi yang akan dihadapi di masa sekarang atau masa yang akan datang.

Ali bin Abi Thalib membagi 3 tahapan dalam mendidik anak, agar metode pengajaran yang digunakan orang tua sesuai dengan perkembangan dan porsinya.

3 tahap tersebut yakni :

1. Tahap pertama usia 0-7 tahun, perlakukan anak seperti raja.

Pada tahap ini anak baru bisa belajar dengan melihat sikap orang tuanya. Jika orang tua memberikan kasih sayang dan memperlakukannya dengan lembut maka kelak mereka akan tumbuh menjadi orang yang lembut dan penyayang juga.

Baca Juga: USS Indianapolis : Men of Courage Malam Ini di Bioskop TransTV. Berikut Jadwal Trans TV Hari Ini

Cara terbaik untuk mendidik anak pada tahap ini menurut Ali bin Abi Thalib adalah dengan melayaninya dengan sepenuh hati dan tulus. Karena banyak hal kecil yang kita lakukan setiap hari akan berdampak sangat baik bagi perkembangan perilaku anak. Oleh karena itu, pada tahap ini orang tua dianjurkan untuk memperlakukan anak seperti raja, namun orang tua juga harus bisa untuk tidak memanjakan anak dan tetap tegas pada hal-hal tertentu.

2. Tahap kedua usia 8-14 tahun, perlakukan anak sebagai tawanan.

Pada tahap ini, anak sudah saatnya untuk memahami hak dan kewajibannya, baik mengenai akidah, hukum, dan sesuatu yang dilarang dan diperbolehkan. Seperti mengerjakan sholat 5 waktu, menjaga pergaulan dengan lawan jenis dan lain sebagainya.

Pada tahap ini, orang tua sudah harus memulai untuk menerapkan sikap disiplin pada anak. Hal ini dianggap penting karena anak sudah mulai mengerti tanggung jawab dan konsekuensi yang akan mereka dapatkan ketika melakukan sesuatu.

Baca Juga: Jadwal Acara Trans 7 Jum’at 13 November 2020. Bukan Bik-Bisik, Makan Receh Hingga OVJ

3. Tahap ketiga usia 15-21 tahun, perlakukan anak sebagai sahabat.

Pada tahap ini anak secara umum sudah memasuki akil baligh. Orang tua harus mampu memposisikan diri sebagai sahabat juga teladan yang baik secara bersamaan. Selain itu orang tua juga harus membangun kesadaran anak bahwa mereka sudah memasuki usia akil baligh.

Pada masa ini, selain mengalami perubahan fisik, anak juga mengalami perubahan mental, spiritual, sosial budaya dan lingkungan yang memungkinkan timbulnya masalah yang harus mereka hadapi. Orang tua harus mampu memposisikan diri sebagai sahabat agar anak mau terbuka dan bercerita mengenai apa yang sedang mereka hadapi untuk kemudian mencari solusi bersama.

Selain itu, orang tua juga bertugas untuk mengawasi anak tanpa disertai sikap yang otoriter agar anak tidak merasa terkekang serta mendoakan untuk kebaikan dan keselamatan anaknya. Dengan begitu anak akan merasa disayangi, dihargai, dicintai dan akan tumbuh rasa percaya
diri dan menjadi pribadi yang kuat sehingga mereka senantiasa mampu melakukan kebaikan dan menjauhi keburukan.

Selanjutnya, orang tua sudah harus mempercayakan tanggung jawab yang lebih berat kepada anak, hal ini penting agar kelak anak akan menjadi pribadi yang cekatan, bertanggung jawab, mandiri dan dapat diandalkan.

Baca Juga: Resep Brongkos Jogja. Inapkan Semalam, Lebih Lezat

Selain itu, hal yang penting lainnya adalah membekali anak dengan keahlian yang akan mereka butuhkan kelak ketika mereka sudah terjun ke masyarakat.

Semoga 3 prinsip tahapan mendidik anak yang diajarkan oleh Ali bin Abi Thalib ini bisa menjadi panduan bagi orang tua dalam membimbing anak. Sehingga hubungan antara anak dan orang tua bisa berjalan harmonis seiring dengan perkembangan zaman. ***

 

 

 

 

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: bincangsyariah

Tags

Terkini

Terpopuler