Masuk Kawasan Rawan Bencana Warga Desa Jrakah Boyolali Belum Mau Dievakuasi ke Pengungsian

- 13 November 2020, 06:15 WIB
Aktivitas guguran kecil material Gunung Merapi terlihat di Tlogolele, Selo, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat 6 November 2020. Berdasarkan data laporan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) per enam jam pada pukul 06.00-12.00 WIB tercatat aktivitas kegempaan guguran sebanyak 10 dan amplitudo 6-30 mm dengan durasi 19,5-86,12 detik.
Aktivitas guguran kecil material Gunung Merapi terlihat di Tlogolele, Selo, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat 6 November 2020. Berdasarkan data laporan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) per enam jam pada pukul 06.00-12.00 WIB tercatat aktivitas kegempaan guguran sebanyak 10 dan amplitudo 6-30 mm dengan durasi 19,5-86,12 detik. /Foto: ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/pras./

PORTAL JOGJA - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta telah menyatakan status Gunung Merapi naik menjadi Siaga (level III). BPPTKG menyampaikan rekomendasi kepada masing-masing pemerintah kabupaten mengenai dusun dan desa terdekat dengan puncak untuk yang diprediksi terdampak erupsi Merapi.

Meski status gunung Merapi telah dinaikkan dari waspada menjadi siaga, warga dua dukuh di desa Jrakah Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, yang masuk kategori rentan, belum ada yang mau dievakuasi.

Rencananya warga dua dukuh ini akan dievakuasi ke Tempat Penampungan Pengungsian Sementara (TPPS) di balai desa setempat.

Baca Juga: Resep Brongkos Jogja. Inapkan Semalam, Lebih Lezat

Menurut Kepala Desa Jrakah Tumar, warga yang masuk kategori rentan di Dukuh Sepi dan Kajor belum mau digeser ke TPPS Balai Desa Jrakah.

Padahal dua dukuh ini masuk Kawasan Rawan Bencana (KRB) III Merapi yakni mempunyai jarak sekitar 3 hingga 3.5 kilometer dari puncak.

"Warga di dua dukuh itu, belum mau dievakuasi ke tempat yang lebih aman di TPPS Balai Desa Jrakah. Warga masih perlu pemahaman tentang status Gunung Merapi. Mereka tetap melakukan aktivitas seperti biasa di ladang, tetapi tetap siaga jika Merapi terjadi erupsi," kata Tumar.

Pemerintah Desa bersama Tim Siaga Desa (TSD) Jrakah sudah memberikan sosialisasi soal perkembangan status Merapi yang dinaikkan menjadi Siaga namun, warga tetap menjaga kearifan lokal belum ada tanda-tanda soal bahaya Merapi.

"Warga meminta dan siap menerima penjelasan dari petugas BPPTKG sebagai bukti kondisi Merapi hingga sekarang," kata Tumar.

Baca Juga: Dua Akun Resmi Paslon Pilkada Sleman Diduga Lakukan Pelanggaran Kampanye

Halaman:

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x