Khalid Basalamah Bilang Malam Ini Kemungkinan Besar Malam Lailatul Qadar, Tanggal Berapa Saja?

30 April 2021, 10:53 WIB
Ustad Khalid Basalamah menjelaskan tentang keutamaan malam lailatul qadar dan kapan datangnya/Youtube Khalid Basalamah Official /

PORTAL JOGJA - Malam lailatul qadar memang salah satu malam yang ditunggu-tunggu umat Islam sedunia.

Menurut ustad Khalid Basalamah, meskipun dalam berbagai hadis disebutkan bila malam ini datang pada sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan, namun ada satu malam yang sering disebut oleh pada perawi hadis.

Kemungkinan besar malam lailatul qadar jatuh pada malam tersebut, meski tidak menutup kemungkinan jatuh pada malam lain.

Baca Juga: Quraish Shihab Beri Ciri-Ciri Orang yang Menemukan Lailatul Qadar, Anda Termasuk?

Melalui kanal Youtube Khalid Basalamah Official, ustad kelahiran Makassar, Sulawesi Selatan ini menjelaskan keutamaan malam lailatul qadar, ciri-ciri datangnya, serta amalan apa yang sebaiknya dilakukan pada malam tersebut.

Malam seribu bulan adalah salah satu sebutan bagi malam lailatul qadar, sesuai dengan ayat ketiga surat Al Qadar.

Surat Al Qadar ayat 1-5 adalah ayat yang pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.

Baca Juga: Malam Ini Umat Islam Peringati Nuzulul Quran, Peristiwa Pertama Kali Nabi Menerima Wahyu

Bila mengumpulkan hadis-hadis yang ada, menurut Khalid Basalamah malam lailatul qadar terjadi pada malam-malam ganjil di 10 Ramadhan terakhir.

“Menurut riwayat yang dikumpulkan, lebih kuat terjadi di malam 27, atau sering terjadi di malam 27,” ujar Khalid Basalamah dalam Channel Youtube Khalid Basalamah Official dan dikutip Portaljogja.com.

“Tapi bukan mustahil berputar di malam-malam ganjil lainnya,” ujar pendakwah yang terlihat khas dengan penampilan jenggot lebatnya ini.

Pria yang juga memiliki bisnis kuliner ala timur Tengah ini menegaskan meskipun riwayat lebih kuat terjadi pada malam 27 bulan Ramadhan, tapi sebaiknya tidak hanya beribadah pada malam tersebut saja.

“Jadi beribadah hanya malam ganjil saja? Jangan, karena Perhitungan manusia bisa luput,” ujarnya.

Khalid Basalamah juga menegaskan untuk beribadah penuh benar-benar pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan, bukan hanya ada tanggal ganjil.

Alasannya, perhitungan manusia bisa berbeda. Kadang ada yang menyebut malam ganjil, tapi yang lain bilang masih genap.

Hal ini merujuk pada penentuan tanggal 1 Ramadhan dan tanggal 1 Syawal yang beberapa kali berbeda, baik di Indonesia maupun di negara lain.

Malam ganjil dihitung dari hari berpuasa. Bila kita berpuasa hari ke 20, berarti setelah berbuka puasa, itu sudah masuk malam ganjil.

“Malam itu mulai terhitung sejak magrib. Pada saat membuka puasakan orang(memberi makan dan minum orang yang berbuka puasa), anda sudah dapat pahala itu, in syaa Allah. Anda kalau membaca Al Quran, sedekah, dzikir, (pada malam ini)lebih baik daripada 1000 bulan.

Tahun 2021 ini tanggal 1 Ramadhan 1442 Hijriah dimulai pada tanggal 13 April 2021. Berdasarkan hal itu, diprediksi malam-malam ganjil akan hadir pada saat-saat ini:

1. Malam ke-21 jatuh setelah berbuka puasa tanggal 2 Mei

2. Malam ke-23 jatuh setelah berbuka puasa tanggal 4 Mei

3. Malam ke-25 jatuh setelah berbuka puasa tanggal 6 Mei

4. Malam ke-27 jatuh setelah berbuka puasa tanggal 8 Mei

5. Malam ke-29 jatuh setelah berbuka puasa tanggal 10 Mei

Khalid Basalamah menekankan untuk beribadah dan berbuat secara penuh terutama pada 10 malam terakhir di bulan Ramadhan.

“Kebaikan yang dilakukan saat lailatul qadar semua akan dilipatgandakan sama seperti 1000 bulan atau 83 tahun + 4 bulan,” ujarnya.***

Editor: Andreas Desca Budi Gunawan

Sumber: YouTube

Tags

Terkini

Terpopuler