Dr. Zaidul Akbar Ingatkan Bulan Puasa Ramadhan Bukan Bulan Sibuk Buka Puasa Bersama!

15 April 2021, 04:17 WIB
Tangkapan layar: dr. Zaidul Akbar memperlihatkan infused water yang bagus untuk dikonsumsi ketika sahur /Bagus Kurniawan/Youtube Zaidul Akbar

PORTAL JOGJA - Bulan Ramadhan yang penuh berkah telah tiba, saatnya umat Islam untuk menjalankan salah satu ibadah wajib yaitu berpuasa di bulan Ramadhan.

Namun menurut dr. Zaidul Akbar, seorang ustad yang juga pakar makanan Islami, seringkali umat Islam abai dalam beribadah.

“Ramadhan adalah bulan ibadah, bukan bulan makan. Bukan bulan sibuk dengan buka bersama,” ujar dokter lulusan universitas Diponegoro ini dalam salah satu ceramah yang diunggah dalam kanal Youtube Kitab Kuning, 13 April 2021.

Baca Juga: Detektif Kocak Stephen Chow Beraksi dalam Fight Back To School 3, di Bioskop TransTV Kamis 15 April 2021

Baca Juga: Berikut ini Cara Mudah Menghilangkan Noda Keringat Di Kemeja Kerja Anda

Menurut Zaidul Akbar, bulan Ramadhan itu seharusnya umat Islam fokus beribadah terhadap Allah. Caranya dengan mengurangi hal-hal yang tidak penting yang biasa kita lakukan pada bulan-bulan sebelumnya.

Yang menjadi pengganggu ibadah dan iman pada manusia adalah berlebih-lebihan dalam hal makanan dan berlebihan dalam hal bercakap-cakap atau berbicara.

“Ini adalah dua hal yang menjadi lemahnya iman. Di bulan Ramadhan inilah kita dituntut untuk tidak berlebihan,” ujar pria yang menulis buku Jurus Sehat Rasulullah, JSR, mengambil dari hadist dan kebiasaan Rasulullah SAW.

Baca Juga: Persija Jakarta, PSM Makassar Masuk Semifinal Piala Menpora Leg 1 di Jadwal Acara Indosiar, Kamis 15 April

Baca Juga: Liverpool Lawan Real Madrid Head to Head di Jadwal Acara TV SCTV Kamis, 15 April 2021, Liga Champions

Ramadhan ini adalah bulan dimana malaikat Jibril mengunjungi Nabi Muhammad untuk mengajari Al Quran dan ilmu-ilmu agama.

Jadi sebaiknya kita meniru adab nabi Muhammad untuk beribadah. Hentikan hal-hal yang mengganggu di bulan Ramadhan, salah satunya tentang makanan.

“Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari puasanya tersebut kecuali rasa lapar dan dahaga.” (HR. Ath Thobroniy)

Hadis Nabi Muhammad SAW tersebut bahkan sudah mengetahui adanya orang-orang yang berpuasa, namun tidak sibuk dengan ibadah, melainkan dengan hal-hal lainnya.

Baca Juga: Baim Wong Bagi-bagi Hadiah di Jadwal Acara RCTI Hari Ini Kamis 15 April 2021, Ada Ikatan Cinta

Baca Juga: Kapal China Tangkap Ikan di Laut China Selatan (LCS), Filipina ajukan Protes Diplomatik Baru

“Ramadhan adalah bulan ibadah, bukan bulan makan. Bukan bulan sibuk dengan buka bersama,” ujar dr. Zaidul Akbar yang sering merekomendasikan makanan yang sangat simple dan baik bagi tubuh.

“ Bukan bulan yang sibuk bikin masakan apa pagi dan sore, berbuka dan sahur,” tegasnya.

Memang tidak heran, begitu menjelang Ramadhan, pasar penuh dengan berbagai makanan khas berbuka puasa, mulai dari kolak, kolang kaling, es buah, dan lain sebagainya.

Bukan hanya itu, berbagai tempat makan dan hotel juga mulai menawarkan paket-paket berbuka puasa dengan harga bervariasi.

Baca Juga: Jadwal Imsak, Waktu Sholat dan Berbuka Puasa Besok, 3 Ramadhan1442 H, Kamis, 15 April 2021

Pada saat pandemi Covid-19 tahun 2020, hal ini tidak dilakukan karena adanya pembatasan yang cukup ketat dari pemerintah.

Namun kini, masyarakat sudah mulai abai dan terjadi kerumunan di banyak tempat kembali. Undangan dan ajakan untuk berbuka puasa bersama juga sudah mulai disusun.

Zaidul Akbar mengkhawatirkan, adanya inflasi tinggi yang biasa terjadi pada bulan Ramadhan diakibatkan oleh konsumerisme masyarakat Indonesia yang luar biasa.

“Kalau misalkan inflasi berasal dari makanan atau konsumerisme yang luar biasa, seharusnya tidak boleh terjadi seperti itu. Kalau terjadi, berarti manusia-manusianya tidak terlalu menyambut Ramadhan dengan luar biasa,” ujarnya.

Baca Juga: Ketua Fraksi PDI-P DPRD DKI Kritik Pembangunan Tugu Sepeda :  Bekerja Jangan Berdasarkan Mimpi

Zaidul Akbar juga menyarankan bagaimana cara menyambut dan mengisi bulan Ramadhan dengan benar. Misalnya mengaji, membaca Al Quran dari seusai shalat Isya sampai menjelang shalat Subuh.

Menantang diri sendiri untuk beribadah lebih baik dari tahun sebelumnya.

Misalnya meniru Rasulullah untuk membaca surat Al Baqarah dan Ali Imran dalam satu rakaat shalat. Artinya membutuhkan waktu selama kira-kira 1,5 jam untuk satu rakaat.

“Jadi hati kita, jiwa kita terisi dengan makanan-makanan yang terisi dari Al Quran. Lakukan ibadah yang terbaik saat ini,” ujarnya.***

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: youtube zaidul akbar

Tags

Terkini

Terpopuler