Kapal China Tangkap Ikan di Laut China Selatan (LCS), Filipina ajukan Protes Diplomatik Baru

- 14 April 2021, 22:19 WIB
Menteri Pertahanan Filipina Delfin Lorenzana mengataka bahwa Tiongkok ingin menduduki lebih banyak wilayah di Laut China Selatan*
Menteri Pertahanan Filipina Delfin Lorenzana mengataka bahwa Tiongkok ingin menduduki lebih banyak wilayah di Laut China Selatan* //Reuters/

PORTAL JOGJA - Kasus penangkapan ikan di perairan Laut China Selatan yang berdekatan dengan Filipina dan kawasan Asia Tenggara lainnya muncul masalah baru lagi. Tidak hanya sengketa batas saja tapi juga zona maritim dalam kaitan pencarian ikan di lautan.

Filipina mengajukan protes diplomatik baru ke China pada Rabu 14 April 2021, setelah menuding negara tetangganya yakni China telah melakukan penangkapan ikan ilegal dan mengumpulkan lebih dari 240 kapal di perairan teritorialnya.

Baca Juga: Liga Champions: Liverpool vs Real Madrid Berebut Tiket Semifinal: Prediksi, Head to Head dan Susunan Pemain

Baca Juga: Jadwal Imsak, Waktu Sholat dan Berbuka Puasa Besok, 3 Ramadhan1442 H, Kamis, 15 April 2021

Kementerian Luar Negeri Filipina mengatakan bahwa dua protes telah diajukan, beberapa hari setelah Manila memanggil Duta Besar China Huang Xilian untuk mendesak penarikan kapal-kapal China di Whitsun Reef yang disengketakan di Laut China Selatan (LCS) dan zona maritim Filipina lainnya.

Filipina bulan lalu menggambarkan kehadiran lebih dari 200 kapal yang diyakini diawaki oleh milisi di dalam zona ekonomi eksklusif 322 kilometer telah "mengerumuni dan mengancam". Sementara Amerika Serikat, Jepang, dan lainnya telah menyuarakan keprihatinan tentang niat China, hingga memicu teguran dari Beijing.

Baca Juga: Ketua Fraksi PDI-P DPRD DKI Kritik Pembangunan Tugu Sepeda :  Bekerja Jangan Berdasarkan Mimpi

Dalam sebuah unggahan Twitter, Menteri Luar Negeri Filipina Teodoro Locsin mengatakan bahwa kapal-kapal China telah "memancing segala sesuatu di laut yang menjadi milik kami secara hukum."

Satgas pemerintah Filipina mengatakan kapal-kapal yang panjangnya sekitar 60 meter itu, dapat menangkap satu ton ikan dalam sehari. Dikatakan 240 kapal berada di berbagai daerah di perairan Filipina pada Minggu (11/4), termasuk sembilan kapal di Whitsun Reef.

"Berkerumunnya kapal China secara terus menerus menimbulkan ancaman bagi keselamatan navigasi, keselamatan kehidupan di laut, dan menghalangi hak eksklusif warga Filipina untuk mendapatkan keuntungan dari kekayaan laut di ZEE," kata gugus tugas itu dalam sebuah pernyataan pada Senin malam 12 April 2021 sebagaimana dilansir ANTARA.

Halaman:

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x