PORTAL JOGJA - Suasana di kawasan Laut China Selatan kembali memanas. Ketegangan di Laut Natuna Utara Laut China Selatan kembali muncul setelah Amerika Serikat (AS) terdeteksi mengirim pesawat mata-mata militer ke zona wilayah pertahanan udara China.
Hal diungkapkan oleh lembaga think tank pelacak penerbangan South China Sea Probing Initiative yang berbasis di Beijing.
Kawasan tersebut sampai saat ini masih menjadi obyek sengekat internasional terutama China denagn AS. Namun demikin beberapa negara tetangga di Asia Tenggara juga ikut terdampak dari sengketa tersebut seperti Indonesia dan Filipina.
Baca Juga: Lisa, Gajah Jinak Taman Nasional Tesso Nilo Lahirkan Anak Gajah Jantan
Indonesia karena di sebelah utara Kepulauan Natunaatau Laut Natuna Utara adalah berbatasan secara hukum internasional. Sedangkan Filipina di sebelah barat juga berbatasan dengan Laut China Selatansecara hukum internasional.
Sebagaimana diberitakan Pikiran-rakyat.com dalam artikel berjudul "Ketegangan Laut Natuna Utara Meletus Lagi, Pesawat Mata-Mata AS Kedapatan Terbang di Wilayah China".
South China Sea Probing Initiative mengatakan sebuah pesawat U-2S milik AS lepas landas dari Korea Selatan dan lewat di dekat pantai timur China.
Menurut laporan Newsweek, pesawat tersebut pada satu titik lewat dalam jarak sekitar 51 mil dari pantai China.
Baca Juga: Anak dan Menantu Jokowi Masih Unggul di Pilkada Solo dan Medan
South China Sea Probing Initiative sebagai lembaga pemikir Laut China Selatan mengatakan pesawat ini bukan pertama kalinya AS menerbangkan pesawat U-2 ke wilayah udara Beijing yang mengalami sengketa.