Kamala Harris Wanita Kulit Hitam Pertama yang Menjadi Wakil Presiden AS keturunan Asia- Amerika

- 8 November 2020, 15:38 WIB
Unggahan Rihanna mengucapkan selamat kepada Joe Biden dan Kamala Harris, tangkap layar Twitter/@rihanna
Unggahan Rihanna mengucapkan selamat kepada Joe Biden dan Kamala Harris, tangkap layar Twitter/@rihanna /

PORTAL JOGJA - Sebagai wakil presiden Amerika Serikat (AS) terpilih, Kamala Harris menorehkan sejumlah catatan sejarah. Dia adalah wanita pertama dan keturunan Asia-Amerika yang menjadi bagian dari kontestasi pemilihan presiden. Dia juga akan menjadi orang Amerika kulit berwarna pertama yang menjadi wakil presiden.

Biden dan Harris mengamankan kursi kepresidenan pada hari Sabtu setelah penghitungan suara maraton selama empat hari, melawan petahana dari Partai Republik Donald Trump.

Baca Juga: Joe Biden Menang Atas Donald Tuump, Dua Kali Mencalonkan Diri Jadi Presiden Amerika Serikat

Hal ini membuat Harris, putri imigran Jamaika dan India, keduanya adalah aktivis hak-hak sipil, orang Amerika Hitam pertama, Amerika Asia, dan wanita kulit hitam yang bertugas sebagai orang kedua di negara Amerika Serikat.

Kemenangan Harris menjadi sejarah atas tiga kampanye pendahulunya yang gagal dalam pencalonan perempuan untuk jabatan tertinggi negara, yakni: Hillary Clinton untuk presiden pada tahun 2016, Sarah Palin untuk wakil presiden pada tahun 2008 dan Geraldine Ferraro untuk wakil presiden pada tahun 1984.

Harris juga akan mencatat sejarah sebagai lulusan pertama dari perguruan tinggi atau universitas Kulit Hitam Howard University di Washington D.C. yang mengambil posisi tersebut.

Baca Juga: Jangan Lupa Daftarkan Diri Anda Untuk Memperoleh BPUM, Pendaftaran Sampai Akhir November

Harris menjabat sebagai senator junior California selama empat tahun,selama itu dia duduk di komite peradilan tinggi dan intelijen.

Sebelum terpilih menjadi senat pada tahun 2016, Harris, seorang jaksa penuntut karir, menjabat sebagai Jaksa Agung San Francisco dari tahun 2004 hingga 2011, dan kemudian pindah menjadi Jaksa Agung California selama enam tahun mulai tahun 2011.

Pemilihan Harris sebagai cawapres awal tahun ini menuai banyak pujian, meskipun beberapa di sayap kanan mengkritiknya karena terlalu liberal, sementara beberapa di kiri mengkritiknya karena tidak cukup liberal.

Halaman:

Editor: Bagus Kurniawan

Sumber: Associated Press Forbes


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x