Network
PORTAL JOGJA – Raja Arab Saudi Salman menyatakan, negara-negara Islam memiliki kontribusi besar dalam terselenggaranya ibadah haji di masa pandemi Covid-19 tahun ini.
Dukungan negara-negara Islam atas pembatasan jemaah haji hanya untuk yang tinggal di Arab Saudi memungkinkan pihak berwenang Arab Saudi melindungi jemaah dari penyebaran virus Covid-19.
“Langkah-langkah telah diambil selama ziarah untuk mengurangi kemungkinan penyebaran Covid-19,“ ungkap Raja Salman seperti dilansir Poltal Jogja dari Arab News.
“Mengingat apa yang sedang dialami dunia, kampanye vaksinasi Saudi telah memungkinkan pihak berwenang untuk menyediakan lingkungan yang aman bagi jemaah,” sambungnya.
Baca Juga: Kelompok Antariksa Israel Kantongi 70 Juta Dolar Amerika Untuk Pendaratan Ke Bulan Tahun 2024
Selain hanya dibatasi untuk 60.000 jemaah dari dalam negeri, warga yang ingin melakukan ibadah haji juga disyaratkan harus telah divaksinasi.
“Saya bersyukur kepada Allah SWT atas keberhasilan besar upaya Kerajaan dalam mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh pandemi Covid-19 pada semua aspek kehidupan dan bekerja untuk meningkatkan kekebalan masyarakat dengan memberikan lebih dari 22 juta dosis vaksin COVID-19 kepada warga dan warga,” kata Raja Salman.
Dalam pelaksanaan haji tahun ini, para jemaah melakukan rangkaian haji yaitu melempar jumrah pada hari Selasa saat mereka mengambil bagian dalam "merajam setan" simbolis di Jamarat Mina.
Baca Juga: Ralaksasi PPKM Darurat Mulai 26 Juli, Tapi Harus Penuhi Ketentuan Ini
Sejak fajar, sekelompok kecil jemaah berjalan melintasi lembah Mina dekat Mekah untuk mengambil bagian dalam ritual tersebut. Mereka kemudian kembali ke Jamarat selama dua hari ke depan sebelum melanjutkan ke Mekah untuk berdoa di Masjidil Haram dan mengelilingi Ka'bah di akhir haji.***
