Network
PORTAL JOGJA - Menteri Kesehatan Arab Saudi Dr. Tawfiq Al-Rabiah mengatakan bahwa tidak ada kasus virus corona yang terdeteksi di antara para jemaah selama haji ini.
“Ada beberapa kasus kelelahan ringan karena aktivitas fisik, tetapi para jemaah dengan kasus sederhana seperti itu meninggalkan rumah sakit tak lama setelah mereka menerima perawatan yang diperlukan,” katanya kepada saluran TV Al-Ekhbariya seperti dikutip dari Arab News.
Setelah menghabiskan sekitar 12 jam di dataran Arafah pada hari Senin untuk bagian terpenting dari haji yakni wukuf di Aragah, sebanyak 60.000 jemaah tersebut bergerak ke Muzdalifah untuk persiapan tahap akhir haji tahun ini.
Beberapa menit setelah matahari terbenam pada hari kesembilan Dzulhijjah, para jemaah mulai bergerak ke dataran Muzdalifah yang terbuka namun berbatu, tempat mereka menunaikan shalat Maghrib dan Isya.
Baca Juga: Idul Adha 1442H, Berikut Yang Harus Dibaca Sebelum Menyembelih Hewan Kurban
Kafilah bus yang masing-masing membawa 20 jemaah haji tiba di Muzdalifah. Di setiap bus terdapat pemandu yang bertugas membantu jemaah dengan semua informasi yang mereka butuhkan dan memastikan mereka menjaga jarak.
Bus-bus itu disertai dengan patroli keamanan, dan ada jeda waktu antar bus untuk kelancaran arus lalu lintas.
Di Muzdalifah, para jemaah mengumpulkan kerikil untuk ritual lempar jumrah di daerah Jamarat di Mina. Hari pertama di Mina, 10 Dzulhijjah, menandai hari pertama Idul Adha.
Sementara itu Wakil Menteri Haji dan Umrah Dr Abdul Fattah Mashat mengatakan bahwa semua jemaah diangkut dari Mina ke Arafat dalam waktu tiga jam. Lebih dari 1.700 bus membawa jemaah haji dari Arafat ke Muzdalifah.
“Segera setelah matahari terbenam, para jemaah mulai naik bus yang disiapkan sekitar tiga jam sebelumnya,” terang Abdul Fattah Mashat. Jemaah haji bergerak dari Muzdalifah kembali ke Mina, mulai dari tengah malam pada hari Senin.
