Kelompok Antariksa Israel Kantongi 70 Juta Dolar Amerika Untuk Pendaratan Ke Bulan Tahun 2024

- 19 Juli 2021, 11:32 WIB
Pesawat antariksa tak berawak yang ditampilkan kelompok nirlaba Israel SpaceIL pada tahun 2018.
Pesawat antariksa tak berawak yang ditampilkan kelompok nirlaba Israel SpaceIL pada tahun 2018. /Foto : Reuters/Amir Cohen/

PORTAL JOGJA – Sebuah kelompok antariksa Israel bernama SpaceIL berhasil mendapatkan bantuan pendanaan dari swasta senilai 70 juta dolar Amerika.

Pendanaan tersebut digunakan dalam misi pendaratan tanpa awak ke bulan pada tahun 2024. Diketahui pendaratan itu merupakan kali kedua setelah sebelumnya dilakukan pada tahun 2019.

Dilansir dari Reuters, organisasi SpaceIL mengatakan bahwa Patrick Drahi, seorang miliarder keturunan Prancis-Israel yang sekaligus pemegang saham Altice Europe (ALLVF.PK), akan menyumbangkan dana tersebut bersama pengusaha Afrika Selatan, Martin Moshal kepada ketua SpaceIL, Morris Kahn.

"Saya akan melakukan segala yang saya bisa untuk membawa Israel kembali ke bulan," kata Kahn.

Baca Juga: PM Boris Johnson Jalani Isolasi Hingga 26 Juli Usai Kontak Erat Dengan Orang Positif Covid-19

SpaceIL mengatakan dana yang diberikan telah menyumbang sebagian besar dari total keseluruhan biaya proyek yaitu senilai 100 juta Dolar Amerika, sehingga memperbesar peluang terlaksananya peluncuran SpaceIL dengan tepat waktu.

Proyek baru bernama "Beresheet 2" akan membawa dua kendaraan pendarat dan kendaraan yang akan mengorbit bulan selama bertahun-tahun, serta melakukan eksperimen dan mengumpulkan data.

Dua kendaraan pendarat Israel akan menjadi yang terkecil yang pernah diluncurkan ke luar angkasa, dengan masing-masing berbobot 120 kilogram (264,5 pon) ketika telah diisi bahan bakar dan 60 kg ketika tanpa bahan bakar.

Baca Juga: Kebakaran Hutan di Oregon Amerika Serikat Membakar Lebih dari 280.000 Hektare Sejak 6 Juli 2021

Diketahui misi tersebut akan berlangsung selama lima tahun dan akan berfungsi sebagai platform untuk kegiatan sains pendidikan di Israel maupun di seluruh dunia.

Halaman:

Editor: Siti Baruni

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah