Network
PORTAL JOGJA – Israel pada Rabu 7 Juli 2021 kembali melakukan penghancuran atas pemukiman warga Palestina. Kali ini militer Israel membongkar rumah-rumah darurat yang dihuni komunitas penggembala Bedouin Khirbet Humsu di Tepi Barat.
Dilansir dari Arab News, Christopher Holt dari Konsorsium Perlindungan Tepi Barat menyebut, setidaknya 65 orang termasuk diantaranya 35 orang anak terpaksa mengungsi akibat tindakan militer Israel tersebut.
Holt menyebut, dengan pembongkaran tersebut, setidaknya para penduduk desa telah kehilangan tempat tinggal mereka untuk kelima kalinya dalam rentang waktu setahun terakir.
Baca Juga: Hari Terburuk Sydney Sepanjang Tahun 2021 Ketika Wabah Covid-19 Varian Delta Menyerang
Menurut Holt pembongkaran pemukiman tersebut tanpa pemberitahuan sebelumnya. Tentara Israel tiba pada pukul 9 pagi dan langsung meminta penduduk untuk pindah. Meski penduduk menolak, tentara Israel tetap memulai tindakan memeratakan rumah-rumah dadurat tersebut.
Meski rumah-rumah darurat itu dibangun atas bantuan dari Uni Eropa, namun merunut pemerintahan Israel sekarang yang dipimpin Perdana Menteri Naftali Bennett, rumah-rumah darurat itu dibangun secara illegal di tengah-tengah lapangan tembak militer.
Lebih jauh Holt juga mengatakan, penduduk tidak menerima peringatan lebih dulu dari Israel saat tentara makukan pembongkaran rumah darurat tersebut.
Baca Juga: Presiden Haiti Jovenel Moise Tewas Ditembak, Perdana Menteri: Itu Aksi Sadis dan Barbar
Ironisnya, penduduk desa mengaku tidak mempunyai tempat lain untuk pergi dalam keadaan panas terik seperti saat ini
Lokasi penduduk yang dibongkar Israel tersebut tepatnya berada di dataran tinggi di atas Lembah Yordan. Khirbet Humsu sendiri merupakan 60 persen dari total wilayah di Tepi Barat.***
