Network
PORTAL JOGJA - 14 Januari 2021 lalu, Society of Hospital Pharmacists (SHP) atau Perhimpunan Apoteker Rumah Sakit mendesak pemerintah Hongkong untuk tidak membiarkan manula di Hong Kong menerima suntikan Sinovac.
Presiden SHP, William Chui menyatakan bahwa vaksin dari perusahaan lain akan lebih efektif terhadap manula yang memiliki kekebalan tubuh lebih rendah daripada orang yang lebih muda.
"Bagi para lansia, terutama mereka yang tinggal di panti jompo, sistem kekebalan mereka tidak begitu kuat. Mereka mungkin tidak menghasilkan kemanjuran 50 persen atau bahkan lebih rendah," ujar William Chui.
Namun pada dokumen yang dikirim Sinovac ke Global Times dan dikutip Portaljogja.com, menunjukkan keamanan vaksin bagi orang dewasa sehat dan stabil yang berusia 60 tahun ke atas pada uji klinis Fase-I dan Fase-II.
Baca Juga: Mendagri Terbitkan PPKM Mikro, Posko Covid-19 Tingkat RT/RW, Instruksi Gubernur se Jawa-Bali
Dokumen yang diterima pada 4 Februari 2021 itu menyebutkan bahwa percobaan telah melibatkan 422 orang dewasa berusia 60 tahun ke atas di kota Renqiu, Provinsi Hebei China Utara antara Mei dan Juni 2020.
Reaksi yang paling sering dilaporkan vaksinasi adalah merasa nyeri di tempat suntikan, yang dirasakan 39 responden.14 orang lainnya juga merasakan demam.
Lancet Medical Journal merilis hasil penelitian ini pada Rabu 3 Februari 2021. Ini adalah laporan pertama dari penggunaan vaksin SARS-CoV-2 yang tidak aktif yang diuji pada orang dewasa berusia 60 tahun ke atas.
Feng Duojia, presiden Asosiasi Industri Vaksin China, mencatat bahwa Sinovac dan Sinopharm kemungkinan akan mengumumkan data Tahap-III mereka tentang kelompok lansia dan remaja di sekitar liburan Tahun Baru Cina, yang dimulai pada 12 Februari.
