Menurut Studi, Vaksin AstraZeneca Sangat Efektif dalam Sekali Dosis Penggunaan

- 6 Februari 2021, 20:03 WIB
Astra Zeneca menyambut baik opini positif atas vaksin mereka.
Astra Zeneca menyambut baik opini positif atas vaksin mereka. /- Foto : Twitter @AstraZeneca/

PORTAL JOGJA - Pemerintah Inggris pekan ini mengungkapkan, sebuah studi di Universitas Oxford menunjukkan, Vaksin Oxford AstraZeneca secara signifikan mengurangi penularan virus dan sangat efektif dalam satu dosis penggunaan. 

Dikutip dari Japan Today, Menteri Kesehatan Matt Hancock memuji temuan penelitian itu dan menyebutkan sebagai kabar baik. "Ini benar-benar menunjukkan kepada dunia bahwa tindakan Oxford bekerja, bekerja dengan baik," kata Matt Hancock

Menurutnya, temuan tersebut sangat mendukung strategi yang sedang dilakukan pemerintah. "Ini memperlambat transmisi sekitar dua per tiga, jadi sangat mendukung strategi yang kami lakukan," kata Hancock.

Baca Juga: Laporan PBB 2021: Waspada Serangan Teroris ISIS dan Al Qaeda di Seluruh Dunia

Hasil studi ini muncul di waktu yang tepat, disaat banyak pihak memperdebatkan tentang efektivitas virus ini.

Meskipun Badan Obat Eropa merekomendasikannya untuk orang dewasa dari segala usia minggu lalu, beberapa negara telah menyarankan agar tidak memberikan suntikan AstraZeneca kepada orang tua.

Jerman telah mengatakan tidak akan menyarankan mereka yang berusia di atas 65 tahun untuk mendapatkannya.

Baca Juga: Pengadilan Kriminal Internasional akan Mengadili Israel Terkait Kejahatan Perang di Palestina

Badan obat-obatan Italia pada hari Sabtu menyetujui vaksin untuk semua orang dewasa tetapi merekomendasikan alternatif untuk orang berusia di atas 55 tahun.

Sementara Presiden Prancis Emmanuel Macron pekan lalu mengatakan vaksin Oxford AstraZeneca tidak efektif untuk mereka yang berusia di atas 65 tahun.

Saat ini Inggris memiliki 3,8 juta kasus dan 108.013 kasus meninggal. Inggis juga tengah diisolasi sejak Desember tahun lalu. Sekolah-sekolah ditutup dan tidak ada kepastian kapan berakhir. Diharapkan pada pertengan Februari ini ada peninjauan situasi.  

Baca Juga: Youtuber Cantik Asal China Li Ziqi Pecahkan Rekor Subscriber Terbanyak untuk Saluran Berbahasa Mandarin

Studi Universitas Oxford lainnya, menemukan petunjuk bahwa mereka yang telah divaksin dengan satu dosis vaksin, 67 persen lebih kecil kemungkinannya untuk dites positif dengan tes PCR.

Para peneliti menemukan bahwa dosis tunggal 76 persen efektif dalam mencegah gejala virus setelah 22 hari dan hingga 90 hari. Vaksin yang ditemukan oleh para ilmuwan di Universitas Oxford tersebut, kini sedang dikembangkan dan diproduksi oleh AstraZeneca.

Vaksin ini murah untuk diproduksi dan dijual dengan harga produksi. Vaksin Ini juga dapat disimpan pada suhu lemari es.***

Editor: Siti Baruni

Sumber: Japan Today


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x