Vaksin AstraZeneca Kurang Efektif Terhadap Varian Afrika Selatan, Indonesia Akan Kedatangan 23 Juta Vaksin ini

- 7 Februari 2021, 14:27 WIB
ilustrasi vaksinasi pada manula.
ilustrasi vaksinasi pada manula. /CDC/Unsplash/

PORTAL JOGJA - Vaksin Covid-19 AstraZeneca-Oxford menurut penelitian, disebut kurang efektif terhadap Covid-19 varian Afrika Selatan yang disebut lebih mudah menyebar serta membuat beberapa negara kembali menerapkan aturan perjalanan dan lockdown lebih ketat.

Dari penelitian yang dilakukan oleh Universitas Witwatersrand dan Universitas Oxford memperlihatkan bahwa kemanjuran vaksin AstraZeneca-Oxford melawan Covid-19 berkurang secara signifikan ketika berhadapan dengan varian B.1.351 dari Afrika Selatan.

Produsen obat Inggris AstraZeneca mengatakan pada hari Sabtu, 6 Februari 2021 bahwa vaksinnya yang dikembangkan dengan Universitas Oxford tampaknya hanya menawarkan perlindungan terbatas terhadap penyakit ringan yang disebabkan oleh varian Covid-19 Afrika Selatan, berdasarkan data awal dari percobaan.

Baca Juga: Nora Alexandra Jalani Operasi di RS, Tak Satupun Teman Jerinx Membesuknya

“Dalam uji coba fase I / II yang kecil ini, data awal telah menunjukkan kemanjuran terbatas terhadap penyakit ringan terutama yang disebabkan oleh varian B.1.351 Afrika Selatan,” juru bicara AstraZeneca kepada The Guardian dan dikutip oleh Portaljogja.com

Indonesia, melalui program COVAX diperkirakan akan menerima vaksin AstraZeneca ini pada kuartal pertama sejumlah 13,7 juta hingga 23,1 juta suntikan.

Minggu lalu, 31 Januari 2021, dr. Siti Nadia Tarmizi dari Kemenkes Indonesia menyatakan bahwa pemberian vaksin buatan AstraZeneca tersebut diberikan gratis kepada Pemerintah Indonesia.

Rencananya, vaksin ini juga akan dapat diberikan kepada manula.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta Episode 156: Keuwuan Aldebaran dan Andin Berlanjut, Nasib Elsa di Ujung Tanduk

Halaman:

Editor: Andreas Desca Budi Gunawan

Sumber: Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x