Ilmuan Swiss Temukan Fakta Soal Covid-19, Konsentrasi Virus yang Rendah di Permukaan Kurangi Risiko Penularan

8 Februari 2021, 19:19 WIB
Ilustrasi ATM /PIXABAY/MRGANSO

PORTAL JOGJA - Penyebaran virus corona dapat terjadi melalui droplet ataupun benda-benda yang terkontaminasi dengan droplet yang telah terpapar virus. Kekhawatiran akan tertular Covid-19 dari fasilitas umum yang bisa saja terkontaminasi pun bermunculan.

Namun, menurut hasil penelitian dari ilmuwan dari Swiss Federal Institute of Aquatic Science and Technology (Eawag) mengungkapkan jika risiko tertular Covid-19 akibat menyentuh permukaan yang terkontaminasi virus sangat rendah.

Studi yang dilaksanakan Eawag tersebut yakni menganalisis berbagai sampel yang diambil dari permukaan yang sering disentuh dalam kehidupan sehari-hari, misalnya gagang pintu masuk bisnis, keypad ATM, dan tombol lampu lalu lintas.

Baca Juga: Viral! Dapat Kiriman Video, dr Tirta Langsung Ngegas

Menurut Eawag angka kasus yang terjadi akibat menyentuh permukaan yang terkonfirmasi tersebut hanya lima dari 10 ribu kasus Covid-19.

Atau dapat disimpulkan jika dari setiap 2000 kasus Covid-19, hanya terdapat satu kasus yang merupakan dampak dari permukaan yang terkontaminasi virus.

Namun, hal ini tidak berlaku untuk benda seperti meja dan piring, dimana orang mungkin lebih mudah batuk atau bersin.

Baca Juga: Fiersa Besari Feat Bermandry Rilis Lagu Terbaru Berjudul Kamu, Berikut Liriknya

Lebih lanjut, dari berbagai sampel yang diteliti Eawag yang berjumlah lebih kurang 350 sampel permukaan, setidaknya terdapat 29 dari permukaan yang memiliki jejak virus Corona baru.

Namun dari hasil penelitian yang dilakukan, konsentrasi varian baru Covid-19 yang ditemukan tersebut sangatlah rendah.

"Sehingga risiko infeksi dari menyentuh permukaan yang terkontaminasi diperkirakan rendah," tulis hasil penelitian tersebut sebagaimana dilansir dari Xinhua.

Baca Juga: Erupsi Gunung Merapi Diperkirakan Sudah Mencapai Puncaknya, Besok Para Pengungsi Sudah Diperbolehkan Pulang

Selain itu, Eawag juga menyampaikan jika desinfeksi terhadap permukaan suatu benda kurang efektif dalam menghilangkan kuman dan virus.

Eawag lebih menyarankan proses pembersihan dilakukan dengan desinfeksi tangan atau mencuci tangan.

"Ini secara substansial mengurangi risiko infeksi," tutup hasil penelitian tersebut. ***

Editor: Andreas Desca Budi Gunawan

Sumber: Xinhua

Tags

Terkini

Terpopuler